JAKARTA - Indonesia kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), tapi sedikit yang bisa diolah oleh negara melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dari catatan Kementerian BUMN, hanya 20% SDA yang bisa diolah negara.
Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno mengatakan, Indonesia punya SDA besar, tapi yang dikuasai BUMN sangat kecil. Terlihat dari data PT Bukit Asam (Persero) Tbk hanya 10%-12% menguasai batu bara dengan produksi 4%.
Baca Juga: Komisaris dan Direksi Antam Cs Tetap Dipilih Kementerian BUMN meski Ada Holding
Dari data PT Timah (Persero) Tbk, nikel dan bauksit yang sudah diolah masing-masing sebesar 11% dan 15%.
"Dari data PT Aneka Tambang (Persero) Tbk, emas dan tembaga almost zero. Emas very small. Mau kasih persentase, malu aku," tuturnya di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (24/11/2017).
Baca Juga: Menakar Kekuatan Uang Holding BUMN Tambang yang Akan Membeli 51% Saham Freeport
Untuk itu, ke depan perusahaan negara harus bisa lebih maju utamanya dengan membuat hilirisasi. Hilirisasi yang memerlukan dana besar pun bisa ditutupi dengan digabungkannya holding BUMN Tambang.
"Jangan menengah holding ini akan terus melakukan akuisisi maupun eksplorasi wilayah penambangan, integrasi dan hilirisasi hingga akhirnya memiliki size sebagai salah satu perusahaan yang tercatat dalam 500 Fortune Global Company," tandasnya.
(Dani Jumadil Akhir)