Kumpulkan Bos-Bos Perbankan, Agus Marto Update Situasi Perekonomian Global

Ulfa Arieza, Jurnalis
Selasa 28 November 2017 20:50 WIB
Gubernur BI Agus DW Martowardojo. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menjelang penutupan tahun 2017, Bank Indonesia (BI) menggelar pertemuan tahunan bersama perbankan. Dalam pertemuan tahunan ini, bank sentral memaparkan perkembangan, tantangan, dan prospek perekonomian, serta arah kebijakan bank Indonesia ke depan.

Gubernur BI Agus DW Martowardojo mengatakan, tahun ini merupakan tahun pemulihan ekonomi global. Oleh karena itu, tidak ada pertumbuhan yang menonjol, lantaran pertumbuhan ekonomi global lebih merata.

"Ekonomi global tahun ini bisa tumbuh hingga 3,6%, dengan motor pertumbuhan tidak hanya dari negara maju tapi juga dari negara berkembang," ujarnya di Jakarta Convention Center, Selasa (28/11/2017).

Baca Juga: Berkat Pilkada, Pertumbuhan Ekonomi 2018 Ditaksir Capai 5,2%

Agus Marto menjelaskan, dari negara maju perbaikan ekonomi Amerika Serikat masih berlanjut, didukung oleh membaiknya tenaga kerja, dan investasi. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi negara Paman Sam, ekonomi Eropa dan Jepang juga mengindikasikan berlanjutnya proses pemulihan ekonomi.

Sedangkan di negara berkembang, China tumbuh tinggi didukung permintaan domestik. Dampak pemulihan ekonomi dunia tersebut, lanjutnya, menyebabkan volume perdagangan dunia dan harga komoditas internasional meningkat. Karenanya, perbaikan ekonomi global yang terjadi mendukung pemulihan ekonomi domestik.

"Setelah sempat tertahan pertumbuhan ekonomi semester II menguat, didorong kinerja ekspor dan investasi yang membaik. strategi pemerintah untuk mempercepat penyaluran belanja juga mendorong ekonomi Indonesia tumbuh lebih tinggi," kata dia.

Baca Juga: Lebih Rendah dari Target, Pertumbuhan Ekonomi 2018 Diprediksi 5,3%

Bank sentral memprediksi, pertumbuhan ekonomi tahun 2017, di level 5,1% 5,1 dengan stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan terjaga. Sedangkan inflasi diperkirakan masih dalam target 3%-3,5%

Sementara defisit transaksi berjalan yang diperkirakan di bawah 2% dari Produk Domestik Bruto (PDB) masih dalam level yang aman, meskipun belum surplus sebagaimana negara ASEAN lainnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya