Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Sri Mulyani Minta BI Jaga Sektor Keuangan

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Rabu 29 November 2017 08:29 WIB
Foto: Antara
Share :

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) memaparkan kondisi perekonomian Indonesia serta tantangan di tahun-tahun mendatang. BI menetapkan fokus kebijakan pada 2018 mengarah pada stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan.

BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi pada 2018 akan berada dalam kisaran 5,1% hingga 5,5%. Adapun angka tersebut lebih tinggi dibandingkan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,1% hingga akhir tahun 2017.

Di sisi lain, tingkat inflasi akan berada di kisaran inflasi akan berada di 3,5% plus minus 1%. Hal ini didukung dengan pergerakan inflasi yang selalu terjaga dalam tiga tahun terakhir. Untuk tahun 2017 sendiri inflasi diprediksi di kisaran 3%-3,5%. Serta defisit berada pada level aman di bawah 3% produk domestik bruto (PDB).

Baca juga: Tantangan 2018 Versi BI, Mulai dari Impor Jasa hingga Teknologi Digital

Menanggapi asumsi kebijakan-kebijakan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan menyambut baik. Menurutnya hal ini sejalan dengan seluruh kebijakan fiskal pemerintah.

"Langkah-langkah BI tutupnya kebijakan moneter, inflasi, menjaga kurs, makroprudensial yang secara selektif bagaimana tidak mengurangi momentum tapi tetap prudensial dan kurangi risiko," ujar Sri Mulyani usai mengikuti acara Pertemuan Bank Indonesia 2017 di JCC Senayan, Selasa 28/11/2017).

Baca juga: Atasi Persoalan Daya Beli, Gubernur BI: Jaga Keseimbangan Kebijakan Jangka Panjang dan Pendek

Lanjut, Sri Mulyani, langkah mengubah Giro Wajib Minimum rata-rata (GWM Average) dengan sangat selektif memungkinkan agar seluruh perbankan masih bisa ciptakan ruang gerak untuk lending kredit tanpa mengkompromikan risiko dan komposisi valuta asing dan rupiah.

"Saya harap BI turut ciptakan confidence yang makin baik sehingga sektor keuangan bisa betul-betul menopang dan support pertumbuhan ekonomi secara lebih baik," tutupnya

(Rizkie Fauzian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya