JAKARTA - Perekonomian Indonesia masih menyisakan sederet tantangan pada 2018 mulai dari struktural di sektor riil, sektor keuangan dan sektor digital. Pasalnya, hal tersebut mempengaruhi upaya memacu pertumbuhan ekonomi selalu diikuti meningkatnya intabilitas atau kerentanan dalam perekonomian.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo membeberkan tantangan yang masih harus dihadapi dalam meingkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Dia menjelaskan, di sektor riil tantangan ada pada ekspor yang masih terpaku pada komoditas sumber daya alam, namun pasar yang semakin terkonsentrasi. Selain itu, belum kuatnya kapasitas industri turut menjadi tantangan.
"Tingginya ketergantungan pada impor jasa, khususnya pada jasa transportasi, membuat neraca jasa selalu mengalami defisit," ujar Agus Marto di JCC Senayan, Selasa (28/11/2017).
Baca Juga: Kumpulkan Bos-Bos Perbankan, Agus Marto Update Situasi Perekonomian Global
Sementara di sektor keuangan, lanjut Agus, berasal dari belum optimalnya pembiayaan domestik yang menyebabkan ketergantungan terhadap luar negeri dalam pembiayaan pembangunan.