JAKARTA - Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) menyatakan, saat ini masalah utama petani di Indonesia ada di masa pasca-panen. Permasalahan ini terjadi karena petani kurang mampu mengelola produknya dengan baik.
"Kalau masalah benih, pupuk dan pembinaan HKTI sudah memilikinya. Bahkan kami sudah mempunyai tim untuk memberantas hama," kata Ketua Umum HKTI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (1/12/2017).
Untuk itu, HKTI berencana menjalin kerjasama dengan salah satu organisasi tertua di tanah Sunda, Paguyuban Pasundan dalam membangun pertanian di Indonesia khususnya Jawa Barat.
Baca Juga: Menghilangkan Penyakit Latah Petani di Indonesia, Apa Itu?
Moeldoko mengatakan, kedatangan HKTI ke Paguyuban Pasundan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam mengembangkan teknologi pertanian. Pertemuan ini nantinya bisa dilanjutkan demi kemajuan petani di Indonesia khususnya Jawa Barat.
"HKTI memiliki banyak program pertanian, namun saat ini kami masih banyak menangani padi. Kami juga sudah ada program pertanian jagung dan untuk lebih memperbanyak lagi perlu menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi termasuk Paguyuban Pasundan," kata Moeldoko.
Dia menjelaskan selain bekerja sama dengan perguruan tinggi, HKTI juga menjalin kerja sama dengan pesantren-pesantren yang ada di Indonesia. Membangun kerja sama dengan perguruan tinggi dan pesantren agar lulusan dari dua lembaga pendidikan itu ketika kembali ke masyarakat mempunyai pengetahuan yang cukup pada pertanian.
"Lulusan dari perguruan tinggi dan pesantren punya knowledge baru pada pertanian ketika kembali ke daerah masing-masing. Demi satu tujuan membangun pertanian Indonesia," ujarnya.
Baca Juga: Anak Muda Masih Ada yang Mau Turun ke Sawah? HKTI: Indonesia Harus Terus Cetak Petani Milenial
Dekan Studi Teknologi Pangan & Gizi, Fakultas Teknologi Universitas Pasundan (Unpas), Yusman Taufik menambahkan beberapa produk pertanian yang sudah berhasil dibuat yakni jagung menjadi tempe, susu jagung dengan tambahan blueberry dan masih banyak lagi. Kerjasama dengan HKTI, sambung dia, bisa lebih mengembangkan industri pascapanen.
"Ide menggunakan pesantren oleh HKTI bisa membangun kewirausahaan baru pada bidang pertanian sangat bagus," tutupnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengatakan modernisasi pertanian saat ini dibutuhkan agar kehidupan petani lebih sejahtera.
"Modernisasi seperti itulah yang kita butuhkan. Dan sudah saya menyampaikan ke Menteri Pertanian agar selalu diikuti, step-step, proses-proses itu sehingga betul apa yang kita lakukan itu menuju pertanian yang modern," kata Presiden saat acara silaturahmi dengan Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah (SPPQT) di Kelurahan Kalibening, Kecamatan Tingkir, Kota Salatiga, Provinsi Jawa Tengah, Senin.
Jokowi mengatakan membangun waduk, embung adan irigasi menjadi tugas pemerintah, tetapi kalau pola kerja petani seperti sekarang ini maka tidak akan berkembang dan lebih sejahtera.
"Tapi kalau petani sendiri tidak mau jadi petani modern, mengerjakan produksinya, mengerjakan pascapanennya, mengerjakan pemasarannya dengan baik, ya...kita akan segini-gini terus," katanya.
(Dani Jumadil Akhir)