Selain itu, penyerapan tenaga kerja infrastruktur juga belum terlalu bagus, dan tidak berpengaruh bagi perekonomian dan industri pengolahan di Indonesia, di mana terakhir tumbuh pada angka 4,8%.
“Saya juga bingung mengapa harus mengutang lagi. Itu kan untuk infrastruktur, tetapi faktanya baru terealisasi di bawah 10%, penyerapan tenaga infrastruktur juga belum bagus, dan tidak berpengaruh terhadap ekonomi dan industri pengolahan,” ucap Bhima kepada Okezone.
Baca Juga: Pembangunan Digencarkan, Utang Luar Negeri Terus Bertambah
Selain itu, kekhawatiran yang menghantui adalah utang sebesar USD4 miliar tersebut akan tambah membengkak karena kenyataannya saja infrastruktur sedang terus berjalan, namun uang tidak ada, dan belum ada dampak yang diberikan bagi ekonomi di Indonesia.
“Menurut saya itu ambisi yang salah karena infrastruktur sudah jalan, tetapi uangnya tidak ada, dan dampak kepada ekonomi di Indonesia juga belum terlihat,” ungkapnya.
(Dani Jumadil Akhir)