JAKARTA - PT Mora Telematika Indonesia mengumumkan pencatatan surat utang perdana, Obligasi l Moratelindo Tahun 2017, di Bursa Efek Indonesia. Mora menerbitkan obligasi senilai Rp1 triliun dengan peringkat idA (Single A) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
Direktur Utama Mora Telematika Galumbang Menak mengatakan, masa penawaran awal (bookbuilding) yang telah berlangsung dari 3-15 November 2017, mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga sekitar 1,4 kali. Menurutnya, era digitalisasi menjadikan bisnis penyedia infrastruktur telekomunikasi sangat menjanjikan.
"Di luar negeri, market cap terbesar 1-10 dikuasai oleh perusahaan digital. Maka saya yakin 1-5 tahun ke depan market cap Indonesia juga akan dikuasai oleh perusahan digital salah satunya adalah Moratel," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (7/12/2017).
Obligasi yang diterbitkan perusahaan terdiri dari dua seri yaitu, Seri A senilai Rp540 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,90% serta memiliki tenor tiga tahun. Sedangkan obligasi Seri B senilai Rp460 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 10,50% dengan tenor lima tahun.
Baca Juga: Minggu Depan, Komodo Bond Jasa Marga Mejeng di London Stock Exchange dan SGX
Sebagai penjamin emisi obligasi, perseroan telah menunjuk PT Bahana Sekuritas serta PT Bank Mega Tbk sebagai Wali Amanat. Rencananya, 90% dari dana obligasi akan dipergunakan untuk kebutuhan investasi, sedangkan sisanya 10% untuk kebutuhan modal kerja.
Sekadar informasi, Mora Telematika merupakan penyedia infrastruktur telekomunikasi wholesale yang didirikan pada 2000. Perusahaan membuka kantor internasional di Singapura bersamaan dengan pembangunan kabel bawah laut MIC-1 (Moratelindo International Cable-system One) yang menghubungkan Jakarta-Singapura.
Pemerintah Singapura sendiri memberikan Iisensi Facilities-Based Operations (FBO) ke Moratel International Pte. Ltd., sebagai gateway jaringan untuk Iayanan leased line internasional.
Baca Juga: Di 2018, Pefindo Prediksi Penerbitan Obligasi Capai Rp158,5 Triliun
Saat ini, perseroan telah melakukan pembangunan jaringan backbone internasional bawah laut untuk Jakarta, Bangka, Bintan, Batam, dan Singapura (BBIS) sepanjang lebih dari 1.000 km, Batam-Dumai-Malaka (BDM) yang mewpakan kolaborasi antara Moratelindo, XL Axiata dan Telecom Malaysia, sepanjang lebih dari 400 km telah dilaksanakan dalam rentang waktu 2010 hingga 2012.
Pada 2016 dan 2017 perusahaan telah diberikan kepercayaan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia untuk melaksanakan salah satu Proyek Strategis Nasional yaitu Proyek Palapa Ring Paket Barat dan Paket Timur, dengan membentuk Badan Usaha Pelaksana yakni PT Palapa Ring Barat dan PT Palapa Timur Telematika.
(Martin Bagya Kertiyasa)