Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Lepas 20% Saham Tahun Depan, Moratelindo Targetkan Rp4,05 Triliun

Trio Hamdani , Jurnalis-Jum'at, 03 November 2017 |13:20 WIB
Lepas 20% Saham Tahun Depan, Moratelindo Targetkan Rp4,05 Triliun
Foto: Trio/Okezone
A
A
A

JAKARTA - PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) mentarget penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) pada Kuartal III-2018. Perusahaan industri telekomunikasi tersebut sudah bersiap mencatatkan saham perdananya di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun depan.

Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak mengatakan bahwa pihaknya saat ini tengah mempersiapkan diri untuk menerbitkan obligasi yang diharapkan mendapatkan Pernyataan Efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tanggal 27 November 2017.

Pihaknya yang sudah menjalani proses untuk obligasi, otomatis kata dia, perusahaan telekomunikasi tersebut juga sudah memiliki kesiapan untuk IPO. Dengan demikian, aksi korporasi ini  hanya tinggal menunggu waktu saja.

"Dengan penawaran obligasi ini secara legal semua kan sudah harus ikuti yang IPO ya. Tinggal balik tangan saja. Prosesnya kan GCG-nya (good corporate governance), komisaris independen harus ada, komite audit sudah harus ada terus segala macam sudah ikuti perusahaan yang IPO kan," kata Galumbang saat ditemui di Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Biasanya perusahaan yang menerbitkan obligasi, sebelumnya sudah melakukan IPO alias sudah menjadi perusahaan Tbk. Namun, kata dia pihaknya memilih proses sebaliknya. Lagi pula dinilainya saat ini obligasi lebih menarik ketimbang saham.

"Makanya orang kan prosesnya biasanya IPO dulu, kalau kita ini obligasi dulu. Jadi sebenarnya gini, kenapa obligasi dulu, lah orang kalau mau pinjam duit banyak bank yang antre, jadi ini latihannya," jelas dia.2.700.000.000.000

Adapun pihaknya berencana melepas saham sebesar 20%, dengan target dana yang diperoleh sebesar USD200 juta-USD300 juta. "Targetnya kalau enggak 2018 ya 2019, saya kira kalau 20% kita lepas kalau hitungan kita bisa kira-kira antara USD200 juta-USD300 juta (sekira Rp2,70 triliun-Rp4,05 triliun dengan kurs Rp13.500 per USD," tandasnya.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement