"China saat ini menyumbang seperempat investasi di sektor energi terbarukan. Keseluruhan antara China, India dan Asia Tenggara menyumbang 40% investasi di sektor energi terbarukan," ujar Toshiyuki Shirai.
Baca Juga: Hingga November, IPP Energi Terbarukan Capai 1.186 Mw
Executive Director Asia Pacific, Upstream Research and Consulting, IHS Markit, Nick Sharma menilai imbas dari kebijakan energi bersih di China dan Amerika Serikat diproyeksi mampu mengurangi permintaan bahan bakar sekitar 12% di 2040 secara global.
Menurutnya, kendaraan listrik diprediksi akan menjadi pilihan logis yang akan dipilih oleh masyarakat di masa depan. Saat ini terdapat lebih dari 99% atau 1,28 miliar unit mobil di dunia berbahan bakar minyak, sementara 0,2% menggunakan tenaga listrik.
"Di 2040 nanti, kami memproyeksikan sepertiga dari penjualan mobil baru di pasar otomotif dan energi terbesar di dunia seperti China, Eropa, India, dan Amerika Serikat sekitar 16%. Artinya akan semakin banyak mobil di jalan beralih tenaga ke listrik," tukasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)