IPO, Saham Dwi Guna Melonjak 68% Panca Budi Cuma 1,18%

Trio Hamdani, Jurnalis
Rabu 13 Desember 2017 09:42 WIB
Ilustrasi. (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL) dan PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini sekaligus menjadi emiten ke 32 dan ke 33.

Pada pencatatan perdana, saham DWGL menguat 102 poin (68%) dari harga penawaran Rp150 ke Rp252 dan ditransaksikan sebanyak 155 kali dengan volume 41.942 lot dan nilainya mencapai Rp1,06 miliar.

Sementara saham PBID tercatat menguat 10 poin (1,18%) dari harga penawaran Rp850 ke level Rp860 dengan total transaksi sebanyak 17.846 lot saham dengan 71 kali perdagangan bernilai mencapai Rp1,52 miliar.

"Kami sambut baik. Dengan tercatat 2 saham ini berarti sudah 33 perusahaan yang sudah listing tahun ini," kata Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) di Gedung BEI, Rabu (13/12/2017).


Baca Juga: Hari Ini, BEI Kedatangan 2 Emiten Baru: Panca Budi Idaman dan Dwi Guna Laksana

Adapun, Dwi Guna menawarkan harga IPO di Rp150 per saham. Jumlah saham yang akan dilepas tersebut setara dengan 35,89% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah gelaran IPO ini selesai. 

Selain itu, perseroan juga menawarkan 155 juta waran seri I dengan harga pelaksanaan Rp187, juga di batas atas kisaran harga saat bookbuilding antara Rp175-Rp187. Waran diberikan secara cuma-cuma dengan ketentuan tiap 20 saham baru berhak atas 1 waran.

Adapun, dana hasil IPO ini seluruhnya akan digunakan untuk pelunasan utang. Rinciannya, sebesar 56,19% di antaranya akan digunakan untuk penyertaan modal pada entitas anak, yakni PT Truba Dewata Guna Prasada untuk pelunasan pokok utang kepada PT Bank Mayapada International Tbk. senilai Rp243,86 miliar.

Selanjutnya, 36,06% akan digunakan untuk pelunasan utang pokok dan bunga kepada PT Sinar Mas Multifinance senilai Rp132,44 miliar. Lalu, 7,93% digunakan untuk melunasi utang pokok dan bunga kepada PT Dian ciptamas Agung selaku pemegang saham perseroan, dengan nilai Rp32 miliar.

Kekurangan pelunasan akan ditutup secara proporsional pada masing-masing pos utang menggunakan kas internal perseroan. Sisanya, yakni 2,82% akan digunakan sebagai modal kerja perseroan, demikian juga dengan dana hasil pelaksanaan waran.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya