China Anggarkan Rp100 Triliun untuk Jalur Sutra Abad 21

BEIJING - China menganggarkan dana senilai 50 miliar RMB atau setara Rp100 triliun untuk proyek Jalur Sutera dan Jalur Maritim Abad ke-21 (Belt and Road) di Provinsi Guangxi Zhuang dan negara-negara anggota ASEAN.

Dana tersebut diputuskan dalam bentuk investasi bersama oleh Bank Pembangunan China (CDB) dan Guangxi Investment Group, demikian media resmi pemerintah China melaporkan, Minggu (17/12/2017).

Dana itu akan digunakan untuk mendukung proyek infrastruktur dan industri di sepanjang B&R, blok kawasan yang digagas Presiden China Xi Jinping, meliputi wilayah Asia, Eropa, dan Afrika, demikian pernyataan CDB yang dikutip CRI, radio pemerintah China.

 Baca Juga: Jalur Sutra China, RI Tawarkan 3 Area Terintegrasi

Guangxi merupakan wilayah perbatasan yang sangat penting karena dapat menghubungkan China dengan negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Daerah otonomi khusus di wilayah selatan China itu juga berperan penting dalam pembangunan infrastruktur di blok B&R.

Sebagaimana usulan China pada 2013, B&R bertujuan untuk membangun jaringan perdagangan dan infrastruktur yang menghubungkan Asia dengan Eropa dan Afrika sebagaimana rute perdagangan kuno melalui lautan dan daratan.

Pimpinan China Minsheng Bank, Hong Qi, memperkirakan kebutuhan dana proyek infrastruktur di sepanjang blok B&R pada lima tahun mendatang mencapai USD10 triliun, demikian Kantor Berita Xinhua.

 Baca Juga: Jalur Sutra Baru China, RI Tawarkan Kerjasama dengan Konsep Terpadu

Melihat makin meningkatnya kebutuhan dana, kebijakan perbankan China akan menaikkan investasi di blok B&R.

Selain menyiapkan dana, CDB juga menyanggupi dukungan pendanaaan melalui mekanisme peminjaman lunak kepada Pemprov Guangxi.

Baru-baru ini Bank Export-Import China telah membuka kantor cabang di Guangxi untuk membantu pelaku industri lokal menjalankan usaha di blok B&R.

(Dani Jumadil Akhir)