JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan masih ditemukan sejumlah pengembang nakal dalam pembangunan rumah. Hal tersebut ia ketahui setelah mendengar langsung keluhan dari masyarakat.
Menurutnya, banyak pengembang yang rumah hasil pembangunannya belum juga bisa ditempati. Padahal masyarakat sudah melakukan perjanjian (akad) kredit.
Baca juga: Pastikan Harga Rumah Subsidi Naik 5% Tahun Depan, Kawasan Jabodetabek Jadi Rp148,5 Juta
"Banyak yang komplain, sudah akad tapi belum dibangun. Sudah dibangun tapi belum bisa ditempati," ujarnya di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Kamis (21/12/2017).
Di masa mendatang lanjut Basuki, dirinya meminta agar perlindungan terhadap masyarakat sebagai konsumen harus di kedepankan. Kesuksesan dalam menyalurkan rumah kepada masyarakat, lanjutnya, tidak bisa hanya dilihat dari realisasi penyaluran kredit, tetapi juga dari kualitas hunian yang dibangun.