Untuk pembangunan Kijing dan Waterways CBL, ia mengungkapkan, pembangunan akan dimulai pada semester I tahun 2018. Nantinya, untuk kanal CBL ditargetkan bisa menampung arus peti kemas mencapai 3 juta TEUs per tahunya.
"Kijing dan CBL kita mulai semester I 2018, malah kita upayakan di triwulan pertama. Untuk sekarang itu kita alokasikan dan sekitar Rp3,6 triliun. Untuk yang di Kijing itu total multipleyears sekitar Rp5,6 triliun," jelasnya.
Baca Juga: Tahun Politik, Perdagangan Pelabuhan Diprediksi Tumbuh 4%
Sekadar informasi, untuk terus mendorong pengembangan pelabuhan di Indonesia, pagi ini Pelindo II telah menandatangani kerja sama dengan Pelindo I. Keduanya bersepakat akan menghasilkan anak perusahaan baru untuk sama-sama mengerjakan pembangunan pelabuhan dengan standar yang sama di setiap pelabuhan Indonesia.
Kerjasama ini dilakukan melalui anak perusahaan mereka yakni PT Prima Indonesia Logistik, anak usaha Pelindo I dan PT IPC Terminal Petikemas, anak usaha Pelindo ll. Tahap pertama kerjasama ini nantinya akan mengembangkan, mengelola, dan mengoperasikan Pelabuhan Batu Ampar, Batam.
(Dani Jumadil Akhir)