Kids Zaman Now Dominasi Investor Pasar Modal, Begini Kata BEI

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Jum'at 29 Desember 2017 11:23 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan pada data 20 Desember 2017 adanya pertumbuhan investor sebesar 25,24% atau 1,1 juta dibandingkan dengan bulan November tahun sebelumnya. Dari angka 1,1 juta investor ternyata di dominasi oleh kids zaman now yakni range usia 21 tahun-30 tahun sebesar 26,24%.

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Nicky Hogan menyatakan, hal yang wajar bila saat ini perdagangan di dominasi anak muda. Ia menjelaskan kini banyak sekali ditawarkan bagi para investor baru untuk bisa memulai investasi bahkan di angka Rp100.000 baik dalam bentuk instrumen saham maupun reksadana.

"Sebenarnya kan persepsi kita aja selama ini yang keliru kalau berinvestasi perlu dana yang besar. Padahal sekarang kita tahu banyak broker, perusahaan sekuritas, manajer investasi yang memungkin untuk seorang investor baru mulai investasi Rp100.00 di reksadana atau beli saham. Jadi sangat terjangkau," ujar Nicky di Gedung BEI, Jakarta, Jumat (29/12/2017).

 Baca Juga: 76,55% Investor Pasar Modal Terpusat di Jawa

Lanjut dia, dengan harga yang terjangkau itu maka sangat dimungkinkan untuk anak muda, baik yang baru mulai bekerja bahkan mahasiswa tingkat akhir sekalipun, mampu menyisihkan uang bulanannya untuk membeli reksadana ataupun saham.

"Kalau pun 1 lot, harga saham per lembar Rp5.000, harga 1 lotnya jadi Rp500.000. Kalau segitu kan masih terjangkau, kids zaman now kan duitnya juga kan banyak juga," kelakarnya.

 Baca Juga: Naik 19,33%, Aset di C-Best Tembus Rp4.269,04 triliun

Nicky mengatakan minat anak muda untuk berinvestasi baik saham atau reksadana relatif sama. Menurutnya hal itu terlihat dari jumlah penambahan investor dua tahun terakhir.

Ia menyebutkan terjadi penambahan jumlah lebih 200.000 investor untuk saham dan reksadana tumbuh berkisar 200.000- 300.000 investor.

Tren aktifnya anak muda di pasar modal juga dikatakan Nicky terlihat dari tingkat transaksi yang 60% berada di online trading. Menurutnya hal ini menunjukkan 'kids jaman now' cukup berperan besar dalam frekuensi transaksi pasar modal.

 Baca Juga: KSEI Targetkan Penambahan Investor 4,5 Juta Tahun Depan

Ia menyebutkan tahun ini terjadi peningkatan transaksi yang mencapai 104.000 per bulan, lebih tinggi dari tahun sebelumnya sebesar 78.000 transaksi per bulan. Angka ini menunjukkan peningkatan transaksi sebesar 20%.

"Kalau lihat komposisi yang disampaikan KSEI sebagian besar (anak muda) disana, sekitar 16% dari total 20% itu di rentang usia 20-30 tahun," ungkap dia.

Kendati didominasi anak muda, namun secara nilai transaksi Nicky menyatakan masih didomniasi oleh investor dengan usia mapan.

"Kalau nilai transaksi memang lebih besar yang usia mapan, tapi secara frekuensi transaksi itu justru umumnya itu dari kids jaman now, walaupun secara nilai tidak terlampau besar," imbuhnya.

Tren ini dinilainya merupakan hasil dari sosialiasi 'Yuk Nabung Saham' yang dicanangkan BEI kepada masyarakat untuk mengenalkan dan menanamkan dananya di pasar modal.

"Saya percaya mulai dengan kampanye 'Yuk Nabung Saham' ita yang dilakukan secara agresif di media sosial, cetak, elektronik, maupun kegiatan seminar. Bursa itu melakukan tidak kurang dari 4.000 kegiatan seminar di seluruh Indonesia, pendirian galeri di kampus-kampus, dan juga mulai program Desa Nabung Saham," pungkasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya