Meningkatnya produksi minyak AS adalah faktor utama yang melawan penurunan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang didominasi oleh Timur Tengah dan Rusia, yang dimulai pada Januari 2017 dan diperkirakan akan berlangsung hingga 2018.
Sebuah sumber OPEC senior dari produsen minyak terkemuka Timur Tengah mengatakan, OPEC memantau kerusuhan di Iran, serta krisis ekonomi Venezuela, namun akan meningkatkan produksi hanya jika ada gangguan produksi yang signifikan dan berkelanjutan dari negara-negara tersebut.
Sementara itu, para pedagang juga terus mengawasi ketegangan politik di Iran. Selama sepekan terakhir, demonstrasi meletus di sejumlah kota Iran menentang kebijakan-kebijakan ekonomi pemerintah.
Sedikitnya 20 orang, termasuk warga sipil dan polisi, tewas dan puluhan lainnya cedera dalam bentrokan antara para demonstran dan pasukan keamanan, menurut laporan tidak resmi.
(Fakhri Rezy)