Kemenperin Sebut Larangan Cantrang Buat Pabrik Pengolahan Ikan Lesu

Giri Hartomo, Jurnalis
Jum'at 19 Januari 2018 20:07 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan pelarangan alat tangkap cantrang sejak beberapa tahun lalu. Hal ini dikarenakan alat penggunaan alat tangkap cantrang menganggu bahkan bisa merusak ekosistem laut.

Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Panggah Susanto mengatakan akibat kebijakan pelarangan cantrang, kinerja pabrik pengolahan ikan (Surimi) menjadi lesu. Sebab, mayoritas nelayan selama ini menggunakan cantrang untuk menangkap ikan.

Sehingga dirinya meminta kepada Kementerian KKP untuk mencari solusinya. Pasalnya jika dibiarkan maka pabrik ini hanya tinggal menunggu untuk gulung tikar

"Surimi yang selalu mengalami penurunan luar biasa. Ini akibat kebijakan di tempat Pak Nilanto (KKP), yaitu terkait dengan cantrang," ujarnya di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Jumat (19/1/2018).

Panggah mengatakan, pihaknya memang mendukung kebijakan larangan cantrang. Hanya saja, Panggah mengatakan, kebijakan tersebut juga harus diikuti dengan solusi agar tak mematikan industri terkait.

"Tentu kita pikirkan supaya industri surimi sudah eksis, sudah ada investasi dan beri kontribusi besar juga harus mendapatkan perhatian bersama, untuk sama-sama kita pikirkan bagaimana bahan baku bisa terpenuhi," jelasnya.

Seperti salah satu caranya dengan mengizinkan pengusaha untuk mencari bahan baku alternatif. Dengan cara melakukan impor bahan baku.

"Satu sisi industri tetap terpenuhi bahan baku. Tentu ini kemudian standar dasn pengawasan jadi penting. Satu sisi lagi, bisa nggak dikasih fleksibilitas misalnya bisa impor bahan baku," jelasnya. .

Sementara itu, Direktur Jendral Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo, mengatakan pihaknya sudah memberikan banyak tawaran kepada industri surimi untuk bisa tetap menjalankan usahanya. Bahkan dirinya sempat menawarkan opsi impor bahan baku kepada pihak Surimi.

"Surimi, itu kan berasal dari kapal cantrang. Kita sudah tawarkan opsinya. Bisnisnya kalau mau jalan terus, ayo bahan baku ikannya kita impor, terserah mau minta apa, (tapi) angkat tangan. Kemudian mau impor suriminya ayo silakan," jelasnya.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya