Pemerintahan AS Tutup Akan Ganggu Ekonomi, Ini Penjelasannya

Koran SINDO, Jurnalis
Senin 22 Januari 2018 09:43 WIB
(Foto: Koran SINDO)
Share :

Rupiah Diuntungkan

Shutdown atau penghentian sementara operasional pemerintahan di AS diprediksi berlangsung dari minggu keempat Januari hingga minggu kedua Februari 2018.

Pengamat ekonomi Institute for Develompent of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudistira memprediksi dampak terjadinya shutdown bagi Indonesia secara temporer sangat minim ke nilai tukar rupiah.

“Proyeksi rupiah masih berada dalam rentang yang terkendali di kisaran Rp13.350-13.400 ketika terjadi shutdown. Ini disebabkan pada masa shutdown, dolar AS cenderung melemah terhadap mata uang negara lain,” ujarnya.

Menurut Bhima, terjadinya shutdown akan menyebabkan prospek pemulihan ekonomi AS bisa terganggu. Dalam posisi ini justru rupiah akan diuntungkan.

“IHSG pun masih tetap positif di angka 6.490-6.500, didorong oleh sentimen investor dalam negeri terhadap prospek pemulihan ekonomi Indonesia,” imbuhnya.

Dalam konteks persiapan menghadapi rencana shutdown saat ini, cadangan devisa Indonesia masih cukup untuk stabilisasi kurs. Angka terakhir bulan Desember 2017 cadangan devisa berada di posisi USD130 miliar.

“Sebagai safety net atau jaring pengaman terhadap gejolak eksternal, cadangan devisa harus terus di tingkatkan nilai maupun kualitasnya dengan mendorong devisa ekspor nonmigas serta devisa pariwisata. Bank Indonesia juga perlu terus memantau resiliensi atau ketahanan fundamental ekonomi terhadap tekanan global,” papar Bhima.

Menurut dia, yang perlu dikhawatirkan adalah bila shutdown berlangsung dalam jangka panjang lebih dari 2 minggu. Dengan pertumbuhan ekonomi AS pada 2017 tercatat sebesar 3,2% pada triwulan III 2017 atau tercepat dalam 3 tahun terakhir, rencana shutdown akan menurunkan prospek ekonomi AS.

“Secara spesifik jika shutdown berlangsung cukup lama, kinerja perdagangan Indonesia ke AS berpotensi terganggu sehingga kinerja ekspor Indonesia sepanjang 2018 berpotensi menurun,” jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya