Industri Automotif Berpotensi Rugi Rp3 Triliun karena Kebijakan Vietnam

Koran SINDO, Jurnalis
Jum'at 26 Januari 2018 10:09 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

Harapannya, lanjut Jongkie, pemerintah segera bergerak cepat agar kegiatan ekspor industri automotif nasional tidak terganggu. ”Pada prinsipnya Gaikindo akan membantu semua anggotanya, apa pun mereknya. Karena ini untuk kepentingan nasional juga,” ujarnya.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh 4W Marketing Director PT Indomobil Suzuki Sales (SIS) Donny Saputra.

Dia mengungkapkan, kebijakan dari pemerintah Vietnam tersebut akan memberikan dampak terhadap volume ekspor Suzuki ke Vietnam. Produk Suzuki yang diekspor ke negara itu yakni APV dan Ertiga. ”Tentu ini akan berpengaruh, namun karena ini masalah bilateral tentunya harapan kami ada pada pemerintah termasuk Gaikindo,” ungkapnya.

Nilai ekspor mobil Suzuki Indonesia pada tujuh bulan 2017 total mencapai Rp5,5 triliun. Diperkirakan hingga akhir 2017 mencapai Rp9,4 triliun dalam bentuk CBU maupun CKD. Ke depan, Suzuki akan memperluas pasar ekspor ke kawasan Timur Tengah, Asia, Oseania, Amerika Latin, serta Afrika.

Untuk kendaraan komersial, Hino Indonesia telah mengekspor produknya ke Vietnam sejak 2011 lalu. Truk-truk Hino diproduksi di pabrik Hino di Kawasan Industri Kota Bukit Indah, Kabupaten Purwakarta, yang dioperasikan oleh PT Hino Motors Manufacturing Indo nesia (HMMI).

Pabrik ini memiliki kapasitas produksi terpasang 75.000 unit per tahun termasuk untuk produksi bus dan truk ringan kategori II.

Sebelumnya, Chairman Vietnam Automobile Manufacturers Association (VAMA) Toru Kinoshita, seperti dilansir The Leader, menilai kebijakan No mor 116 akan menciptakan hambatan bagi para eksportir mobil ke Vietnam, termasuk para per usaha an importir mobil di Vietnam.

”VAMA telah mengirimkan rekomendasi kepada pemerintah (Vietnam) untuk menghapus kon disi atau syarat yang ditetapkan (bagi eksportir mobil),” ujarnya.

Rekomendasi itu termasuk syarat mengenai vehicle type approval (VTA) untuk mobil yang di impor secara utuh. Sebab, VAMA memahami bahwa sebagian besar produsen mobil yang mengekspor mobilnya ke Vietnam tidak akan memenuhi spesifikasi kendaraan impor. (Anton C)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya