“IHSG pekan lalu ditutup naik 2,61% ke level 6.660,61 poin dari 6.490,89 poin. Sejalan dengan kenaikan IHSG, nilai kapitalisasi pasar juga naik 2,67% menjadi Rp7.402,95 triliun dari Rp7.210,08 triliun pada sepekan sebelumnya,” kata Oskar.
Rata-rata nilai transaksi harian BEI pada penutupan pekan kemarin meningkat 24,83% menjadi Rp11,11 triliun dari Rp8,9 triliun. Rata-rata volume transaksi BEI mengalami kenaikan 20,84% menjadi 13,16 miliar unit saham dari 10,89 miliar unit saham pada penutupan pekan lalu. “Sedangkan rata-rata frekuensi transaksi BEI naik 7,63% menjadi 427,72 ribu kali transaksi dari 397,37 ribu kali transaksi,” katanya. Investor asing membukukan beli bersih di perdagangan saham sepanjang pekan lalu dengan nilai Rp695 miliar. Dengan begitu, sepanjang tahun ini investor asing telah membukukan beli bersih sebesar Rp4,32 triliun.
Baca Juga: IHSG Cetak Rekor Lagi ke 6.660 dengan 209 Saham Menguat
Saham Sektor Konstruksi Mendapat Angin Segar
Sementara itu, komitmen pemerintah membangun infrastruktur dan meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia mulai memberi dampak positif bagi saham-saham konstruksi. Pasalnya, beberapa proyek jalan akan selesai pada tahun ini sehingga beberapa perusahaan konstruksi akan mendapat modal baru untuk membiayai proyek lainnya. Sejak 2015 hingga 2019, pemerintah mengalokasikan total belanja infrastruktur sebesar Rp1.375 triliun atau naik signifikan bila dibandingkan dengan alokasi belanja sejak 2005-2014 sebesar Rp921 triliun.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, pemerintah menganggarkan belanja infrastruktur sebesar Rp410,7 triliun yang akan dipakai untuk pembangunan berbagai infrastruktur di seluruh Indonesia di antaranya 865 km jalan baru, 25 km jalan tol, 8.695 km jembatan, pembangunan bandar udara di delapan lokasi, dan juga pembangunan jalur kereta api. Melihat keberlanjutan pembangunan infrastruktur di bawah kepemimpinan Joko Widodo yang ingin mengejar ketertinggalan dibandingkan dengan infrastruktur di Negara Asia Tenggara lainnya, Bahana Sekuritas merekomendasikan beli untuk semua saham BUMN konstruksi dengan pilihan utama adalah PT Waskita Karya, PT Wijaya Karya, PT Pembangunan Perumahan, dan PT Adhi Karya.
(Heru Febrianto)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)