Bambang mengatakan, hal ini sudah terjadi di Jepang, Rusia dan Singapura yang sudah memasuki masa aging population dikarenakan memiliki anak di bawah 2. Bahkan kebijakan yang diberikan pemerintahnya tidak bisa mendorong masyarakatnya untuk membuat anak lebih banyak.
"Insentif fiskal tidak akan bisa memacu kembali pertumbuhan penduduk, karena orang-orang makin rasional, emang besarkan anak gampang dinilai dengan cuma sekian dolar. Jadi sebelum kita kepepet dan bikin insentif fiskal yang enggak jalan, lebih baik plan dari sekarang. Di sinilah pentingnya membentuk SP 2020," tukas Bambang.
(Dani Jumadil Akhir)