3 Perusahaan Petrokimia Tambah Investasi USD10,6 Miliar

Koran SINDO, Jurnalis
Selasa 20 Februari 2018 11:34 WIB
Ilustrasi: (Foto: Okezone)
Share :

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Perdagangan Luar Negeri Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Anne Patricia Sutanto berharap pemerintah konsisten dalam menerapkan paket kebijakan ekonomi, terutama di sektor tekstil. Menurutnya, beberapa implementasi dari paket kebijakan ekonomi masih belum terasa.

“Sebagai contoh soal insentif jika ada perluasan di industri kami,” ujarnya Selain itu, harga gas yang lebih kompetitif juga menjadi penting mengingat industri tekstil banyak memakai gas di sektor hulu.

“Harga gas kita harus kompetitif karena itu menjadi prioritas untuk hulu. Kualitas layanan dari PLN juga diharapkan lebih baik lagi karena cost kami besar di sana. Jangan ada pengaturan tarif beban puncak karena kami padat karya yang memerlukan energi yang stabil,” jelas Anne.

Anne menambahkan, industri tekstil nasional harus mempunyai free trade agreement yang bisa sejajar dengan Vietnam sebagai kompetitor utama. Pasalnya, market share dari Vietnam sudah meningkat menjadi 6,7% secara global, dibandingkan beberapa tahun belakangan yang hanya di kisaran 1,8%.

“Untuk itu, sekarang kami berusaha mengejar free trade agreement agar bisa sejajar dengan Vietnam,” ungkapnya.

Terkait harga gas, Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan, pemerintah dan pelaku industri sudah sepaham menginginkan harga gas yang affordable. Namun, dia juga ingin para pengusaha memahami bahwa tidak semua lapangan gas dari sisi hulu bisa menjual dengan harga yang sama.

“Kami mendengarkan aspirasi dari para pengusaha yang tergabung dalam asosiasi. Beberapa permintaan dari mereka sudah kami lakukan. Namun, yang sisanya seperti keramik, sarung tangan, dan lainnya, ini masih dalam pembahasan,” ujarnya.

Menurut dia, tidak ada niat dari Kementerian ESDM untuk menaikkan harga gas sehingga industri tidak bisa kompetitif dibandingkan negara lain.

“Selain itu, masing-masing industri sebelumnya juga sudah terkait kontrak dan itu masih berlangsung,” tuturnya.

Arcandra menuturkan, pemerintah kemungkinan hanya bisa menurunkan harga gas antara USD0,3 hingga USD0,7 per mmbtu. Penurunan harga gas sebesar itu sudah memangkas PNBP sebesar USD4,3 juta per tahun.

“Di Kementerian Koordinator Perekonomian sudah dibahas dan semoga dalam waktu dekat sudah dapat dilakukan insentif dari sisi penurunan PNBP ini,” katanya. (Oktiani Endarwati)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya