NEW YORK - Wall Street berakhir naik pada Senin (Selasa pagi WIB), mengembalikan sebagian besar kerugian dalam aksi jual awal bulan ini, karena penurunan imbal hasil obligasi AS meredakan kekhawatiran investor tentang kenaikan suku bunga dan perhatian fokus kembali pada pertumbuhan ekonomi.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik 399,28 poin atau 1,58% menjadi ditutup pada 25.709,27 poin. Indeks S&P 500 meningkat 32,30 poin atau 1,18% menjadi berakhir di 2.779,60 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup bertambah 84,07 poin atau 1,15% menjadi 7.421,46 poin.
Baca Juga: Wall Street Menguat Ditopang Kebijakan Jerome
Pada pembacaan terakhir, imbal hasil (yield) obligasi 10-tahun pemerintah AS yang dijadikan acuan, diperdagangkan pada 2,837%, di bawah level tertinggi 2,956% pada Rabu (21/2) lalu. Imbal hasil stabil sedikit di bawah tingkat psikologis penting 3,00% selama beberapa minggu terakhir, memberikan saham-saham beberapa ruang bernapas.
Saham-saham AS telah mengikuti perkembangan terbaru dari Federal Reserve, mencari petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga.
Pada Jumat (23/2), bank sentral mengeluarkan sebuah laporan kebijakan moneter yang mengatakan bahwa ia diperkirakan akan melanjutkan kenaikan suku bunga secara bertahap tahun ini dengan harapan prospek ekonomi lebih kuat.
Baca Juga: Pasar Saham AS Bergerak Positif, Dow Jones Kian Kokoh di Atas 25.000
Meskipun terjadi gejolak pasar baru-baru ini, The Fed masih menganggap bahwa kerentanan keseluruhan di sistem keuangan AS tetap seimbang.
Pada Selasa pagi waktu setempat, Ketua Federal Reserve baru Jerome Powell akan mempresentasikan kesaksian Kongres pertamanya, yang diharapkan dapat memberikan informasi mengenai langkah pengetatan moneter AS di masa depan.
Baca Juga: Wall Street Kembali Menguat Jelang Penentuan Suku Bunga
Di sisi ekonomi, penjualan rumah keluarga tunggal baru turun untuk bulan kedua berturut-turut di Januari, kata Departemen Perdagangan pada Senin (26/2).
Menurut departemen, penjualan rumah baru turun 7,8% ke tingkat tahunan disesuaikan secara musiman 593.000 unit pada bulan lalu, tingkat terendah sejak Agustus 2017.
Kecepatan penjualan Desember direvisi naik menjadi 643.000 unit dari 625.000 unit yang dilaporkan sebelumnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)