Jumlah Wirausaha Indonesia Baru 3%, Kalah dengan Malaysia hingga Singapura

Koran SINDO, Jurnalis
Kamis 08 Maret 2018 07:49 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

TANGERANG - Prihatin dengan minimnya wirausaha di Indonesia, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Bambang Soesatyo memandang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) harus mampu berperan mewadahi para pengusaha muda Indonesia. Hipmi yang dinilai memiliki SDM kreatif, inovatif, berintelektualitas tinggi serta berjiwa enterpreneur menurutnya sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan semangat dan kemampuan wirausaha masyarakat.

Politisi yang akrab disapa Bamsoet ini menekankan Hipmi harus menjadi organisasi yang mampu menciptakan pengusaha-pengusaha muda tangguh yang dapat mensejahterakan rakyat.

“Kelak dengan adanya Undang-Undang tentang Kewirausahaan Nasional, diharapkan pertumbuhan dan perkembangan wirausaha akan semakin cepat dan mampu menjadi solusi bagi permasalahan ekonomi," jelas Bamsoet saat pembukaan Rakernas Hipmi di Tangerang, kemarin.

Baca juga: Dorong Percepatan Ekonomi, Jokowi Minta DPR Tuntaskan UU Kewirausahaan

Dirinya prihatin dengan jumlah wirausaha di Indonesia yang hanya berkisar 3%. Karenanya dia meminta semua pihak mengoptimalkan fungsi kewirausahaan sebagai gerakan ekonomi rakyat. Dengan peran serta berbagai pihak diyakininya akan meningkatkan rasio wirausaha Indonesia yang saat ini persentasenya masih sangat rendah.

"Secara persentase, jumlah wirausaha di negara kita hanya sekitar 3%. Kalah dari negara tetangga di ASEAN seperti Malaysia, Singapura, dan Thailand yang sudah di atas 4%," ujar Bamsoet.

Dalam kesempatan yang sama Bamsoet menuturkan banyak persoalan yang menyebabkan rendahnya angka wirausaha. Beberapa faktor disebutkan Bamsoet adalah pola pikir masyarakat untuk lebih mencari pekerjaan, rendahnya kapasitas SDM pelaku wirausaha, regulasi yang belum mampu mengatasi persoalan sehingga menghambat perkembangan dunia wirausaha serta kendala dalam mengakses modal.

"Permasalahan ini merupakan PR kita besama. Pihak pemerintah dan masyarakat, terutama pengusaha perlu duduk bersama untuk mencari solusi bagi permasalahan yang ada," kata Bamsoet.

 Baca juga: UU Kewirausahaan Dorong Penghematan Anggaran

Dirinya mengungkapkan kelahiran RUU Kewirausahaan Nasional yang telah masuk Prolegnas DPR merupakan kunci strategis dalam menurunkan angka kemiskinan. RUU ini sekaligus menjawab tantangan perekonomian dunia yang didominasi sistem kapitalisme dan liberalisme.

"RUU Kewirausahaan Nasional akan menjadi penyeimbang antara kepentingan pasar yang berorientasi modal dengan kebutuhan sosial yang berspektif keadilan," ujar Bamsoet.

 Baca juga: UKM Indonesia-Australia Tandatangani 23 Kerjasama Perdagangan dan Investasi

Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo meminta DPR untuk bisa menuntaskan Undang-Undang Kewirausahaan dalam mendorong percepatan ekonomi di Indonesia. “Saya setuju sekali undangundang wirausaha ini segera diselesaikan DPR. Dan di dalamnya menyangkut percepatan ekonomi untuk pengusaha-pengusaha pemula atau startup ini penting sekali,” kata Jokowi.

Menurut Presiden, dengan undang-undang tersebut dapat mendorong pencetakan para wirausahawan baru di Indonesia.

Selain dibuka oleh Presiden Joko Widodo, Rakernas HIPMI kali ini turut dihadiri Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Ketua DPD Oesman Sapta, Kemendikbud Hamid Muhammad serta Kapolri Tito Karnavian. (Sudarsono/Ant)

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya