JAKARTA - Pemerintah membuat tiga paket kebijakan untuk memperlancar arus lalu lintas di ruas Tol Jakarta-Cikampek, mulai dari membuat lajur khusus bus, pelarangan angkutan barang hingga penerapan ganjil genap di pintu Tol Bekasi Barat dan Timur.
Kebijakan tersebut akan berlangsung sampai proyek Tol Jakarta-Cikampek Elevated selesai. Di mana target rampungnnya poryek pada 2019.
Kepala BPTJ Bambang Prihartono mengatakan, kebijakan ini akan dievaluasi setiap minggu. Sehingga akan dilihat apakah kebijakan ini efektif atau tidak.
"Jika demikian akan dilakukan perbaikan, kalau jalan tol jadi maka kebijakan bisa berhenti. Infrastruktur harus selesai 2019, sehingga 2019 akan normal lagi," tuturnya, di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Kamis (8/3/2018).
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menambahkan, proyek Tol Jakarta-Cikampek Elevated diproyeksikan tuntas seluruhnya pada 2019.
"Jadi pada 2019 semua akan kembali semula," ujarnya.
Sementara untuk pendapatan, Desi meyakini bahwa tidak ada kerugian. Pasalnya, jika jalan tol macet justru pendapatan buruk.
"Harapan kami lalu lintas mengalir walaupun padat. Kalau diam aja tidak ada pendapatan. Jadi bagi Jasa Marga kebijakan ini sangat baik, tidak hanya masalah pendapatan terutama memberikan layanan yang baik," ujarnya.
(Fakhri Rezy)