Bandara senilai Rp2,6 triliun itu akan dikelola PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) yang menerima 20% penyertaan modal PT Angkasa Pura II (Persero) ditambah pendanaan dari sindikasi perbankan syariah daerah dan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT).
Secara rinci, pembagian saham bandara itu terdiri atas 60% milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat termasuk inbreng lahan, 18% saham RDPT, 20% saham AP II, dan sisa 2% saham dimiliki koperasi PNS Jabar dan PT Jasa Sarana.
Bandara Kertajati diproyeksikan dapat meringankan beban Bandara Soekarno Hatta dan Bandara Halim Perdanakusuma sebagai embarkasi haji.
(Martin Bagya Kertiyasa)