Pertamina Masih Tunggu Penugasan 8 Wilayah Kerja dari Kementerian ESDM

Giri Hartomo, Jurnalis
Senin 12 Maret 2018 15:30 WIB
Ilustrasi (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - PT Pertamina (Persero) mengaku masih menunggu keputusan penugasan yang diberikan kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait pengelolaan terhadap 8 Wilayah Kerja (WK) blok migas. Artinya hingga saat ini 8 WK yang telah diserahkan oleh Kementerian ESDM belum sepenuhnya dikelola oleh Pertamina.

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik mengatakan, pihaknya belum menerima kepastian terkait tugas apa yang akan diberikan kepada pihaknya terhadap 8 WK tersebut. Namun dirinya mengaku siap untuk mengelola kedelapan wk tersebut asalkan penugasannya jelas.

"8 WK itu kita menunggu pemerintah apa penguasanya. Kan ini belum putus. Jangan suka ngarang ah ini kan sama kaya Mahakam dulu," ujarnya saat ditemui di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Senin (12/3/2018).

Sebagi informasi, sebelumnya Kementerian ESDM menugaskan PT Pertamina (Persero) untuk menggarap 8 Wilayah Kerja (WK) migas yang telah habis masa kontraknya (terminasi).

Kedelapan blok tersebut meliputi, Blok Tuban, Blok Ogan Komering, Blok Sanga-Sanga, dan Blok South East Sumatera. Selanjutnya ada juga blok NSO, blok Attakan, Blok Tengah dan blok east Kalimantan.

"Sudah ditegaskan ke Pertamina semuanya. Pemerintah menugaskan ke Pertamina dan Pertamina bersedia," ujar PLT Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Ego Syahrial.

Pertamina juga telah diminta untuk memperbaiki program kerja terkait dengan penugasan 8 WK tersebut. Hal tersebut meliputi soal Abandonment Site Restoratif (ASR/dana pasca tambang) yang ditanggung Pertamina jika mengelola 8 blok tersebut.

Sementara berdasarkan hitung-hitungan sementara, biaya -biaya itu dinilai masih cukup mahal sehingga agak mengganggu sisi kekonomian perusahaan. Maka perlu dicari perhitungan yang lebih efisien.

"Pertamina kan kalau nanya penugasannya di satu sisi untuk walaupun umpamanya anggap di fiskal rugi. Tapi di sisi lain kan untung. Kan mereka juga berusaha and mencari teknologi yang lebih efisien," jelasnya

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya