IPO Sky Energy, Sahamnya Dibuka Naik 50% ke Rp600

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Rabu 28 Maret 2018 09:41 WIB
PT Sky Energy Indonesia mencatatkan saham perdananya di BEI (Foto: Yohana/Okezone)
Share :

JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) pagi ini kembali kedatangan satu emiten. PT Sky Energy Indonesia menjadi perusahaan ke-4 yang melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di 2018.

Perusahaan produsen modul surya ini melepas 203,26 juta saham baru atau setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO. PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia pun ditunjuk perseroan sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Baca Juga: Perusahaan Penjual Panel Surya Catatkan Saham di Bursa

Pada pencatatan perdana, saham emiten berkode JSKY ini melejit 50% atau 200 poin ke level ke Rp600. Saham JSKY ditransaksikan sebanyak 1 kali dengan volume sebanyak 16 lot dan menghasilkan nilai transaksi Rp960.000. 

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Alpino Kianjaya mengatakan dengan menjadi perusahaan publik, perusahaan diharapkan bisa menerapkan aturan yang baik juga transparansi.

Baca Juga: Sky Energy Anggarkan Capex Rp228 Miliar Tahun Ini

"Juga senantiasa mematuhi peraturan pasar modal dan keterbukaan regulasi baik pada publik atau regulator," ujar dia di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

Dia mengharapkan, JSKY mampu meningkatkan kualitas hingga mampu bersaing di pasar global.

"Diharapkan JSKY bisa tingkatkan kualitas, jadi pesaing global tidak hanya di domestik," jelasnya.

Baca Juga: IPO, Sky Energy Indonesia Tawarkan Harga Rp375-Rp450/Saham

Sementara itu Direktur Utama Sky Energy Indonesia Jackson Tandiono mengatakan, IPO menjadi momentum penting bagi perusahaan terlebih untuk mendorong pencapaian strategi perseroan.

"Hal ini membawa kami untuk capai visi dan masa depan JSKY dengan strategi jelas, untuk pertumbuhan targetkan penjualan yang kuat dan kembangkan produk tanpa batas," ujarnya.

Sebelumnya, Jackson mengungkapkan seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini akan dialokasikan untuk belanja modal.

"Kami akan gunakan untuk pembelian mesin dan peralatan seiring dengan pengembangan kegiatan usaha, dan pembelian tanah serta penambahan area produksi," jelas dia.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya