Kereta Langsung Menuju KEK Sei Mangkei Beroperasi Juli 2018

Giri Hartomo, Jurnalis
Selasa 17 April 2018 13:27 WIB
Ilustrasi (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kementerian Perhubungan melakukan Penandatanganan Kerja Sama (PKS) dengan Kementerian Perindustrian dan PT Perkebunan Nusantara (Persero). Penandatanganan PKS ini dilaksanakan antara Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulflkri, Pelaksana Tugas (PLT) Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri I Gusti Putu Suryawirawan serta Wakil Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Dolly P. Pulungan.

Dalam sambutannya, Dirjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, Perjanjain Kerjasama (PKS) tersebut merupakan Pemanfaatan Tanah dan Alih Status Hasil Pembangunan Prasarana Perkeretaapian di Kawasan Industri di Dalam Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Artinya, dengan adanya alih fungsi dan pemanfaatan lahan, maka Kementerian Perhubungan akan segera membangun jalur kereta api langsung dari KEK Sei Mangkei menuju Kuala Tanjung sepanjang 2,95 kilometer (km).

 Baca juga: Menko Darmin: Pengelola KEK Sei Mangkei Harus Berani Jalin Kerjasama dengan Investor

"Kita harapkan memberikan manfaat (dengan pembangunan jalur Kereta Sri Mangkei). Tadi Pak Donny menyampaikan dukungan PTPN. Kami dari perkeretapian tentunya mempunya kewajiban menyalurkan hasil hasil industri dan perkebunan kita sehingga bisa dimanfaatkan secara efektif," ujarnya dalam acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Zulfikri melanjutkan, saat ini pembangunan jalur kereta sendiri sudah berjalan. Namun, masih ada beberapa masalah khususnya masalah lahan yang mengganjal dan membuat pembangunan terhambat.

 Baca juga: Wah! Purwakarta Rekomendasikan Kecamatan Sukasari Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Sehingga diharapkan dengan adanya kerjasama ini, tidak ada lagi kendala masalah lahan dari pembangunan jalur kereta Sei Mangkei. Bahkan ditargetkan operasional kereta api menuju KEK SEI Mangkei bisa mulai beroperasi pada bulan Juli 2018.

(Foto: Giri Hartomo/Okezone)

"Dengan penandatanganan ini mungkin bulan Juli kita targetkan bisa selesai. Kita harapkan bisa selesai tepat waktu," jelasnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama PLT Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, Kawasan Industri Sei Mangkei merupakan salah satu kawasan yang strategis untuk menunjang pertumbuhan ekonomi negara. Bagiamana tidak, kawasan industri ini dibangun di daerah yang merupakan pusat dari perkebunan sawit.

 Baca juga: Ditolak Kepala Bappenas, Menko Luhut Tetap Keukeh Bekasi Cs Jadi KEK

Namun sayangnya, belum ada investor swasta yang mau mengembangkan kawasan industri di luar Pulau Jawa. Banyak yang beralasan jika pembangunan di luar Jawa tidak menguntungkan secara bisnis karena kurangnya pembangunan infrastruktur.

"Di luar Jawa hampir tidak ada swasta yang tertarik mengembangkannya. Sehingga pada Desember 2013 dari Kemenperin bersama perkebunan Nusantara 4 dan Ditjen KAI memberanikan diri memberikan pelayanan lebih. Adanya jalur kereta api yang masuk kawasan industri ini rencana pertama kali," jelasnya.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara III (Persero), Dolly P. Pulungan mengatakan, dengan adanya pembangunan kereta dari Sei Mangkei akan meningkatkan investor untuk datang ke Indonesia. Bagaimana tidak, dengan adanya kereta maka akan semakin memudahkan investor untuk mengirimkan barangnya.

"Jadi memang Sri Mangkei menjadi kek yang sangat efektif. Saat ini banyak sekali investor yang datang ke kami dalam rangka meningkatkan nilai tambah bagi SEI Mangkei," jelasnya.

Sebagai informasi, Pembangunan jalur KA segmen Sei Mangkei Perlanaan merupakan bagian dari terwujudnya jalur KA yang akan menghubungkan KEK Sei Mangkei menuju Pelabuhan Kuala Tanjung. Sebelumnya, pada tahun 2013 2015 lalu telah dilaksanakan pekerjaan peningkatan jalur KA segmen Perlanaan Gunung Bayu sepanjang kurang lebih 4 Km dan segmen Bandar tinggi Perlanan sepanjang kurang lebih 15 Km.

Kemudian, pada tahun 2015 2016 lalu dilanjutkan dengan pembangunan segmen Sei Mangkei -Perianaan sepanjang 2,95 km. Sedangkan pembangunan segmen Bandar Tunggi -Kuala Tanjung sepanjang 21,5 Km telah dimulai sejak tahun 2011 lalu.Pembangunan ini sempat terhenti di tahun 2016 lalu dikarenakan beberapa kendala teknis di lapangan.

Kemudian pada tahun 2017 lamanya waktu pekerjaan, dikarenakan pembangunan yang dilakukan secara perbagian, di mana bagian-bagian yang siap untuk dibangun, dikerjakan terlebih dahulu. Nantinya apabila segmen Bandar Tinggi, Kuala Tanjung ini sudah siap untuk dioperasikan, maka lintas Sei Mangkei - Perlanaan - Bandar Tunggi - Kuala Tanjung akan terhubung dengan jalur KA sepanjang 39,5 km.

KEK Sei Mangkei mulai dibangun sejak tahun 2013 oleh Kementerian Perindustrian. Bertempat di lokasi lahan yang merupakan penguasaan FTP Nusantara III (Persero). pembangunan KEK Sei Mangkei dimaksudkan untuk mengakomodir industri industry berbasis sawit (CPO) Indonesia, guna meningkatkan daya saing industri sawit (CPO) Indonesia secara Internasional. Indonesia terkenal sebagai penghasil sawit (CPO) nomor 1 di dunia. Akan tetapi, nilai tambah dari komoditas sawit tersebut masih rendah, sehingga dibangunlah KEK Sei Mangkei untuk mendorong industri-industri.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya