JAKARTA - Dody Budi Waluyo kini resmi menjabat sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) setelah dilantik Mahkamah Agung RI. Dalam pelantikan yang dipimpin langsung Ketua Mahkamah Agung RI Muhammad Hatta Ali pada hari ini, Dody pun mengucapkan sumpah jabatan sebagai Deputi Gubernur BI.
Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No 69/P/2018 tanggal 13 April 2018 tentang Dody Budi Waluyo telah diangkat sebagai Deputi Gubernur BI.
Baca Juga: Dody Budi Waluyo Resmi Jadi Deputi Gubernur BI
Dody menyatakan, bersyukur telah melewati proses pelantikan hari ini. Dia berharap jabatan baru yang diembannya bisa bermanfaat bagi negara dan bangsa.
"Syukur Alhamdulillah saya sudah selesai membacakan sumpah, mudah-mudahan ke depan barokah," ujar dia usai pelantikan di Gedung Mahkamah Agung RI, Jakarta, Rabu (18/4/2018).
Tentunya, kata Dody, dengan jabatan Deputi Gubernur BI menjadi tantangan bagi dia untuk terus menjaga kestabilan ekonomi Indonesia. Selain itu, juga harus mendorong momentum pertumbuhan ekonomi dalam negeri.
"Ini merupakan tekad besar dari Bank Indonesia. Kami dewan gubernur, terutama saya yang baru dilantik, akan terus memegang mandat," jelasnya.
Baca Juga: Dody Budi Waluyo Dilantik Jadi Deputi Gubernur BI Hari Ini
Sementara itu, Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan, menyambut baik pelantikan tersebut dan memiliki tinggi pada Dody. Sebab, kata dia, Dody memiliki karier yang panjang di Bank Sentral yang tentunya akan memiliki pengalaman yang luas dalam kebijakan moneter.
"Beliau punya pengalaman luas moneter, makroekonomi, internasional dan juga terkait dengan semua operasi moneter ini beliau pengalaman yang baik. Kami yakini bisa kasih kontribusi," ujar Agus.
Selain itu, dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengharapkan, Dody bisa mengantisipasi kebijakan kenaikan Fed Fund Rate (FFR) yang diprediksi akan terjadi 3 kali di 2018.
"Harapannya kan Pak Dody bisa melanjutkan kebijakan dengan sebelumnya. Ke depan masalah suku bunga ini kan cukup serius ya, khususnya menghadapi kebijakan The Fed, bagaimana mengantisipasi kenaikan FFR. Sekarang kan sudah cukup bagus BI meresponsnya," jelasnya.