JAKARTA - Kementerian Perdagangan menargetkan nilai transaksi pada event Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 sebesar USD1,5 miliar (atau sekitar RP20,7 Triliun mengacu kurs RP13.820 per USD), jumlah tersebut lebih besar dari realisasi transaksi pada tahun lalu yang hanya mencapai USD1,4 miliar. Meningkatnya nilai transksi tidak terlepas dari target jumlah pengunjung yang juga ditargetkan meningkat pada TEI 2018 ini yakni sebanyak 28 ribu pengunjung baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, pihaknya siap menyiapkan sanksi jika target nilai transaksi tidak tercapai. Tak main-main dirinya mengancam akan mencopot jabatan perwakilan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Atase Perdagangan bila nilai transaksi Trade Expo Indonesia (TEI) 2018 tak mencapai target.
"Kalau dibanding tahun lalu jumlah pengunjung dan transaksi lebih banyak dari tahun ini, ya segera kita ganti," ujarnya di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (20/4/2018).
Menurut Enggar, target nilai transaksi tersbeut dinilai masih relaitf kecil. Pasalnya, pada saat event Indonesia-Africa Forum saja total nilai transakis mencapai hampir USD1,8 miliar (USD527 ditambahkan USD1,3 miliar). Padahal pada ajang tersebut hanya digelar selama dua hari saja.
"Bu Dirjen menargetkan hanya USD1,5 miliar, karena kalau kita bandingkan padahal dia punya prestasi pada waktu Indonesia-Africa Forum pada kurun waktu dua hari mencapai USD527 ditambah USD1,3 miliar. Jadi kok agak turun ya. Jangan dibandingkan dengan 2017," jelasnya.
Apalagi, produk produk yan g ditampilkan juga relatif lebih lengkap dibandinkan event TEI tahun lalu. Sehingga tidak ada alasan untuk tidak mencapai target transaksi, bahkan dirinya meminta seharusnya jumlah nilai transaksi pada tahun ini bisa tumbuh tinggi.
"Jadi sebenarnya range product yang mau kita tampilkan begitu lengkap, semua ada. Bahkan kuliner nusantara akan disajikan dengan pola yang berbeda, tidak timbul kesenjangan. Semua sama," ucapnya.
(Fakhri Rezy)