JAMBI - Para petani buah kelapa di Kecamatan Nipahpanjang, Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi akhir-akhir ini menjerit. Pasalnya, harga jual buah kelapa yang semula Rp3.300 per buah kini merosot tajam hingga Rp1.300 per buah.
Sejumlah petani pun dibuat kalang kabut dengan harga di luar ekspektasi. Akibatnya, mereka hanya bisa pasrah tanpa bisa berbuat banyak.
Salah seorang petani kelapa setempat, Mansur mengaku harga komoditas perkebunan berupa kelapa saat ini merosot tajam.
"Sejumlah petani pemilik kebun kelapa terutama di Desa Pemusiran sudah mulai pasrah. Harga kelapa bulat kini hanya di kisaran Rp1.300 hingga Rp1.400 per buahnya. Padahal, harga normalnya biasanya berada di kisaran Rp3.300 per buah," ungkapnya, Kamis (10/5/2018).
Mirisnya lagi bagi petani kelapa, harga kopra juga ikut-ikutan anjlok. Saat ini, harga kopra yang dulunya minimal dijual Rp630.000 per kuintalnya, kini hanya bisa dihargai Rp360.000 per kuintal.
"Kopra sendiri adalah buah kelapa yang dikeringkan. Komoditas ini merupakan bahan baku pembuatan minyak goreng," tuturnya.
Hal serupa juga dirasakan Syamsul. Menurutnya, merosotnya harga jual kelapa dan kopra tersebut menyebabkan para petani merugi. Betapa tidak, biaya perawatan dan panen pun sudah tidak sebanding dengan harga jual.
"Meski harga kelapa sangat rendah petani terpaksa tetap menjual hasil panen. Sebab bila dibiarkan kelapa bisa membusuk dan kebutuhan hidup sehari-hari dapat terancam," tukasnya.
Dengan kejadian ini, warga berharap anjloknya harga kelapa ini menjadi perhatian Pemerintah Provinsi Jambi dan khususnya Kabupaten Tanjungabung Timur.
"Tolong dicari penyebabnya dan dicarikan solusi yang terbaik dan tepat. Dengan demikian petani kelapa di Tanjungjabung Timur tidak lagi menjerit akibat rendahnya harga jual," harap Syamsul.
(Azhari Sultan)
(Kurniasih Miftakhul Jannah)