PADANG - Setelah tersendat-sendat pembangunan kereta api Bandara Internasional Minangkabau (BIM) Sumatera Barat akhirnya hari ini diresmikan Presiden Joko Widodo hari ini, jalur kereta api ini menghubungi stasiun Simpan Haru Padang dengan BIM sepanjang 22,7 kilometer.
“Kereta Api bandara ini baru ada di Medan, Jakarta, dan sekarang di Sumbar. Kalau dibandingkan kereta bandara dari Jakarta, dulu dari kota mau ke Bandara Soetta, bisa satu-tiga jam tergantung macetnya,” ujarnya.
Pembangunan kereta api bandara ini dibangun untuk mengurangi sebanyak-banyak pengguna mobi pribadi dijalanan. “Kita akan biasakan menggunakan tranportasi massal baik itu kereta, busway, sebentar lagi MRT dan LRT. Tanpa itu, pasti macet karena orang ingin menggunakan mobil pribadi,” ujarnya, Senin (21/5/2018).
(Foto: Rus Akbar/Okezone)
Presiden ini ingin hal yang sama di Padang. Masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan pribadi, tetapi kereta api. “Harga sangat murah dibanding di Jakarta. Kalau Jakarta swasta, sementara di sini APBN. Tiga tahun lalu saya perintahkan. Alhamdulillah sekarang sudah jadi,” ujarnya.
Menteri Perhubungan Budi Karya mengakui pelaksanaan kereta api bandara ini sebelumnya agak tersendat-sendat, tapi sekarang sudah selesai. “Kereta api bandara ini sepanjang 22,7 km melalui empat stasiun dan beroperasi Jam 06.00-18.00,” katanya.
Dalam rangka meningkatkan minat pengunjung bandara, dilakukan subsidi. Sehingga kalau memberikan satu beban, sebagian subsidi. “Ada dua jenis tarif, kalau dari Padang menuju BIM harga tiketnya Rp10.000, tapi kalau dari tempat lain menuju BIM harganya Rp5.000 dan ini relatif mendapat respon,” ungkapnya.
(Foto: Rus Akbar/Okezone)
Budi menambahkan fasilitasi yanggg ada saat ini adalah, toilet, musholla, tempat pakir, sama dengan stasiun-stasiun lain di Indonesia. “Kereta bandara menjadi handal, aman, mengurangi hambatan,” pungkasnya.
Setelah peresmian kereta api, presiden bersama rombongan mencoba menaiki kereta bandara menuju stasiun Simpang Haru dan kembali ke BIM.
(Widi Agustian)