SAAT ini dunia kewirausahaan atau entrepreneurship mulai menjadi salah satu penggerak ekonomi dunia. Fakta ini harusnya menjadi peluang untuk Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar nomor empat didunia. Namun sayangnya saat ini data terakhir dari Badan Pusat Statistik, jumlah wirausaha di Indonesia baru berkisar tiga persen dari jumlah penduduk. Angka tersebut masih lebih sedikit jika dibandingkan negara lain seperti Malaysia dengan 5 persen, Singapura 7 persen, atau Jepang 11 persen.
Selain itu, Berdasarkan hasil rilis Global Entrepreneurship Index 2017 yang dilakukan The Global Entrepreneurship and Development Institute, Amerika Serikat menyebutkan secara global, Indonesia menempati peringkat ke-90 dari 137 negara.
Masih rendahnya minat berwirausaha rakyat Indonesia inilah yang membuat Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional Soetrisno Bachir dalam acara Kuliah Umum di Universitas Airlangga mengatakan banyak hal yang membuat jumlah pengusaha di Indonesia masih sedikit.
Salah satunya anak muda Indonesia yang masih memiliki pola pikir konsumtif bukan produktif. Hal ini lah yang membuat mayoritas orang indonesia hanya jadi penonton dirumahnya sendiri. Maka dari itu, Soetrisno mengajak para anak muda Indonesia untuk merubah pola pikir mereka dari konsumen menjadi produsen.