JAKARTA - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memprediksi volume arus mudik dan balik Lebaran tahun ini meningkat 6% dibandingkan tahun lalu. Ditargetkan dapat mengangkut 4.222.071 orang pemudik dan 1.014.955 unit kendaraan di 7 lintasan utama terpantau nasional selama periode mudik pada H-1 hingga H+7 Lebaran.
Guna mengantisipasi dan melancarkan aktivitas mudik dan balik tersebut, ASDP sudah membuat sejumlah skema. Pertama dengan membuka layanan penjualan tiket secara online sejak 3 bulan lalu.
"Lalu kita juga jemput bola. Karena klaster pemudik motor di Tangerang banyak karyawan pabrik, maka jemput bola datang dan bawa tiket ke pabrik-pabrik. Intinya dua, bagaimana memudahkan orang dapat akses dan mengurai sehingga antrean itu dalam level manusiawi," tutur Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi, di Penang Bistro, Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Kemudian saat peak seson dan betul ramai pemudik, ASDP bakal operasikan kapal kapasitas besar sekali. ASDP juga memaksimalkan kecepatan kapal lebih dari 10 knot, waktu pelayaran maksimal dua jam (lintasan Merak-Bakauheni), pengaturan jadwal kapal lebih tepat waktu dan menyiapkan tempat istirahat di pelabuhan jika penumpang harus menunggu lebih lama sebelum melanjutkan perjalanan.
"Saat jumlah pemudik yang menggunakan motor banyak sekali, ada dermaga khusus yang disiapkan di dermaga 6. Selain itu supaya lancar ada penambahan loket di Merak dan Gilimanuk jumlahnya 2 kali lipat," tuturnya.
Saat ini, PT ASDP juga tengah mempersiapkan implementasi sistem e-ticketing yang dikelola dan dikembangkan sendiri per 1 Juni 2018 menyusul telah berakhirnya kontrak dengan pengelola ticketing pelabuhan saat ini.
Sistem e-ticketing yang akan diterapkan ini sepenuhnya berada di bawah kontrol PT ASDP dan desain kartu RFID yang diterapkan dapat disesuaikan dengan golongan pengguna jasa, sehingga validitas golongan dan pembayaran terjaga dengan baik.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)