JAKARTA - Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) menggelar Rapat Kerja dengan Pemerintah dan Kepolisian Republik Indonesia. Rapat kerja kali ini adalah membahas mengenai evaluasi sarana prasarana sarana transportasi dalam rangka penanganan arus mudik lebaran 2018.
Pada rapat tersebut pihak pemerintah dihadiri oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono, perwakilan dari pihak Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hingga perwakilan dari pihak Jasa Raharja. Sementara dari pihak Polri diwakili oleh Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Royke Lumowa.
Rapat sendiri berlangsung kurang lebih selama 7 Jam. Rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi V DPR-RI Fary Djemi Francis dimulai pukul 10.00 WIB dan selesai pukul 17.00 WIB.
Ditemui usai rapat, Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengatakan, tidak terlalu banyak kritikan yang diberikan oleh Komisi V DPR-RI dalam rapat tersebut. Hanya ada sekitar tiga catatan yang ditunjukan kepada Kementerian PUPR.
"Kalau PUPR enggak banyak (evaluasi yang diberikan," ujarnya saat ditemui di Gedung DPR-RI, Jakarta, Selasa (24/7/2018).
Adapun catatan yang pertama adalah mengenai rest area. Menurut usulan dari DPR, pemerintah diminta untuk menambah jumlah rest area agar pada musim mudik Lebaran 2019 bisa lebih baik lagi.
Sebab menurutnya, selama musim mudik lebaran, penumpukan justru terjadi di tempat peristirahatan tol. Hal tersebut dikarenakan banyak sekali pengguna jalan yang berhenti di badan jalan.
"Kalau PU enggak ada, jadi kalau yang saya ingat saya itu rest area ditambahin," ucapnya.
Basuki mengaku akan menambah jumlah rest area pada musim mudik Lebaran 2019 mendatang. Namun rest area yang akan ditambah hanya bersifat sementara atau temporer.
Rest area tersebut akan dibuka pada saat musim-musim libur panjang untuk menghindari kemacetan. Alasannya adalah karena jika dibuka dan dibangun secara permanen, keekonomian dari rest area tersebut sangat kurang yang justru nantinya akan merugikan.
"Iya kita sudah fikir tapi mungkin temporer karena enggak mungkin saya sediain rest area yang permanen hanya dipakai untuk mudik Natal, Tahun Baru, wah itu enggak ekonomis. Jadi itu enggak permanen, kita buka waktu-waktu libur saya sudah punya petanya," jelasnya.