Pembangunan Bandara Baru Urai Kepadatan Pesawat di Adisutjipto

Antara, Jurnalis
Selasa 17 Juli 2018 08:16 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

YOGYAKARTA - Pemerintah melalui PT Angkasa Pura I (Persero) terus melakukan pembenahan kualitas bandara, mengingat semakin tingginya aksesbilitas masyarakat menggunakan pesawat terbang.

Salah satunya yang tengah dibangun adalah Bandara Kulon Progo atau New Yogyakarta International Airport (NYIA). Hal ini pun didukung oleh sejumlah pelaku ekonomi di Yogyakarta yang tergabung dalam Komunitas Ekonomi Jogja Istimewa.

"Ini solusi untuk masalah kepadatan lalu lintas udara di Adi Sucipto. Kepadatannya harus diurai dengan menyediakan bandara yang kapasitasnya lebih besar." salah satu inisiator Indro Kimpling Suseno di Yogyakarta.

 

Indro menyampaikan bahwa perekonomian Yogyakarta sangat bergantung pada pariwisata, dan itu artinya perekonomian daerah Kulonprogo dan Yogyakarta pada umumnya sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kehadiran bandara baru.

Menurut Suseno, dampak positif yang bisa dirasakan masyarakat dengan keberadaan bandara baru tersebut di antaranya meningkatnya kesejahteraan, membuka akses internasional bagi barang dan angkutan penumpang, menambah lapangan kerja baru, peluang usaha kian terbuka luas dan meningkatnya kunjungan wisata, akses perdagangan, serta pendidikan.

 

Oleh karena itu, lanjut dia, seluruh pelaku ekonomi di Yogyakarta tidak ingin tinggal diam, tetapi memberikan dukungan penuh terhadap pembangunan Bandara Kulon Progo sebagai sebuah bentuk kepedulian.

"Ini adalah sejarah investasi terbesar yang pernah ada di DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta). Harapan kami, tidak ada lagi penolakan dari warga. Keberadaan bandara ini adalah untuk kepentingan lebih besar. Apalagi sudah ada lebih banyak warga yang merelakan tanahnya untuk pembangunan bandara," kata Suseno.

 

Permasalahan berlarut larutnya proses pembebasan tanah di areal yang akan dibangun bandara tersebut dikarenakan adanya sebagian kecil warga yang masih meminta ganti rugi yang lebih tinggi, meskipun harga yang sudah di konsinyasi oleh AP I sudah terbilang tinggi bila dibandingkan dengan nilai jual pada awalnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya