Menyulap Tumpukan Sampah Kertas Jadi Kardus yang Bernilai

Koran SINDO, Jurnalis
Rabu 18 Juli 2018 10:07 WIB
Foto: Pabrik Pembuatan Kardus dari Limbah (SCG)
Share :

JAKARTA - Pemanfaatan sampah atau limbah menjadi produk yang lebih berguna tidak hanya baik bagi lingkungan, tapi juga bisa menyumbangkan profit bagi perusahaan.

Di Thailand, praktik pendaurulangan yang dilakukan oleh anak usaha Siam Cement Group (SCG) Ltd patut diteladani. Asia Tenggara menjadi salah satu kawasan penyumbang sampah terbesar di dunia. Rendahnya kesadaran masyarakat, korporasi, dan koordinasi antar kepala-pemerintah mem buat tantangan itu sulit diatasi.

Penyakit dan pencemaran lingkungan pun merajalela dari Indonesia hingga Filipina. Sungai Citarum di Jawa Barat (Jabar) yang digunakan sebagai irigasi, pertanian, perikanan, dan listrik juga tak terbebas dari limbah sampah. Jutaan ton plastik, botol, karet, dan sampah lainnya meng ambang dan menutupi permukaan air.

Tingkat zat merkuri di sungai itu sudah 100 kali lebih banyak dari standar yang ditetapkan. Kondisi memprihatinkan juga terjadi di Sungai Marilao, Filipina. Berbagai macam sampah mulai dari plastik hingga botol mencemari sungai yang berhulu di dataran tinggi Rizal itu.

 

Zat-zat beracun seperti mangan, sel, nikel, dan kadmium telah bercampur dengan air sehingga tak layak lagi diminum manusia dan binatang. Masalah itu perlu segera diatasi agar tidak kian memburuk. Sistem Ekonomi Melingkar (circular economy ) yang diterapkan perusahaan asal Thailand, Siam Cement Group (SCG) Ltd, patut diteladani.

Dengan sistem yang berasal dari Eropa itu, lingkungan tidak hanya bebas dari sampah, juga tetap menyumbangkan profit bagi perusahaan. Anak perusahaan SCG, Siam Kraft Industry (SKI) Co Ltd memanfaatkan limbah kertas sebagai bahan baku kertas kemasan.

Seluruh pabrik SKI di Asia Tenggara dilengkapi mesin canggih dengan kapasitas produksi mencapai 2,54 juta metrik ton per tahun. Adapun produksinya di Thailand hanya mencapai 320.000 metrik ton.

SKI menumpuk limbah kertas yang diambil dari kawasan lokal atau luar negeri di area ter buka secara rapi. Panjangnya lebih dari 70 meter, sedangkan tingginya 20 meter. Limbah kertas itu melalui proses yang cukup panjang sebelum menjadi kertas kardus. SKI menggunakan teknologi terbaru seperti mesin PM16.

Menurut insinyur SKI, mesin tersebut dapat memproduksi kertas hingga 1.000 metrik ton per hari. Kualitasnya disebut lebih baik, lebih hemat energi, dan lebih ramah lingkungan.

“Dengan teknologi itu, kami dapat menghemat biaya produksi sekitar 60%-70%. Kualitasnya juga tidak kalah dengan kertas pada umumnya. Sekitar 70% barang yang dihasilkan dijual di Thailand, sisanya diekspor ke negara lain di Asia Tenggara,” ujar Manager-Brand SKI Tanatcha Vongamornniti.

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya