Literasi Keuangan Masyarakat RI Rendah, Tak Heran Banyak Tertipu Investasi Bodong

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Selasa 07 Agustus 2018 18:12 WIB
Ilustrasi: Foto Shutterstock
Share :

PASURUAN - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggenjot sosialisasi untuk meningkatkan literasi di kalangan pelajar dan mahasiswa akan pentingnya perlindungan konsumen perbankan.

Kepala OJK Malang Widodo mengatakan, hasil survei menunjukkan literasi keuangan masih di angka 29,7% Artinya, tingkat pengetahuan masyarakat tentang sektor keuangan masih sangat rendah.

"Sehingga masih banyak masyarakat yang menjadi korban penipuan investasi keuangan" ujar Widodo dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (7/8/2018).

 

Selama dua hari berturut-turut, OJK bersama anggota Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengajak pelajar dan mahasiswa di Pasuruan dan Malang makin melek terhadap hak-hak sebagai konsumen bank ataupun lembaga keuangan lainnya.

Widodo pun mengharapkan para pelajar dan mahasiswa yang mengikuti seminar itu bisa menyebarkan informasi tentang investasi yang sehat di keluarga dan komunitasnya masing-masing.

"OJK terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat melalui kegiatan seminar dan sosialisasi seperti ini," kata Widodo

Misbakhun mengatakan, keberadaan OJK makin penting seiring makin berkembangnya industri keuangan dan investasi yang berhubungan langsung dengan masyarakat.

Dia mengatakan, mahasiswa sebagai kalangan terpelajar harus bisa menghindari investasi bodong.

“Mahasiswa harus paham tentang bagaimana investasi yang sehat. Mahasiswa harus mengerti mana investasi yang benar dan mana investasi bodong. Caranya yang paling mudah adalah melihat apakah lembaga investasi itu punya izin dari OJK atau tidak,” tuturnya.

 

Dia juga mengajak mahasiswa bisa menjadi agen gerakan pencerahan bagi masyarakat. Sebab, investasi bodong dengan segala modelnya saat ini marak dan sudah banyak masyarakat menjadi korbannya.

"Untuk itu, mahasiswa harus menjadi motor pencerahan kepada masyarakat agar mawas terhadap berbagai iming-iming investasi fiktif,” tukasnya.

 

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya