JAKARTA - Di semester pertama 2018, PT Global Teleshop Tbk (GLOB) masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp21,05 miliar. Kendati masih merugi, kerugian ini cenderung membaik sebesar 20,95% jika dibandingkan dengan rugi bersih semester I 2017 sebesar Rp25,46 miliar. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta.
Penurunan rugi bersih Global Teleshop di semester pertama didorong oleh efisiensi dan penurunan beban pokok pendapatan yang berkurang menjadi Rp278,42 miliar dari tahun lalu yang mencapai Rp307, 02 miliar. Penjualan GLOB pada enam bulan pertama tahun ini turun sebesar 10,37% menjadi Rp288,15 miliar. Semester pertama tahun lalu, penjualan Global Teleshop mencapai Rp321,49 miliar.
Porsi terbesar pendapatan Global Telecom berasal dari penjualan kartu perdana dan voucer isi ulang yang mencapai Rp190,73 miliar, meningkat 13,67%dari tahun sebelumnya sebesar Rp167,79 miliar. Di sisi lain,penjualan telepon selular mengalami penurunan 32,16% menjadi Rp90,35 miliar, sedangkan di tahun lalu mencapai Rp133,19 miliar. Penjualan komputer serta notebooks menurun 75,67% menjadi Rp3,23 miliar dari tahun sebelumnya sebesar Rp13,28 miliar.
GLOB masih memiliki total defisiensi modal Rp705,09 miliar pada akhir Juni. Defisiensi modal ini meningkat dari Rp684,03 miliar pada akhir Desember 2017. Peningkatan defisiensi ini disebabkan oleh kerugian sepanjang semester I. Per akhir Juni, total liabilitas Global Teleshop mencapai Rp761,90 miliar, naik 2,29% ketimbang akhir 2017. Sementara total aset GLOB mencapai Rp56,81 miliar, turun 6,58% ketimbang akhir tahun lalu.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)