Untuk itu, Bhima meminta agar pemerintah segera merealisasikan kebijakan untuk menekan impor serta mendorong ekspor. Dengan demikian, neraca transaksi berjalan dapat diperbaiki sehingga mengurangi defisit transaksi berjalan.
Pada Juli 2018, Badan Pusat Statistik mencatat neraca perdagangan RI kembali mengalami defisit sebesar USD2,03 miliar. Sementara, data bank sentral menunjukkan defisit transaksi berjalan pada kuartal II-2018 tercatat sebesar USD8 miliar atau 3% dari PDB.
Sebagai informasi, nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin tertekan. Setelah menyentuh level Rp14.700-an per USD, kini Rupiah menembus level pelemahan baru sepanjang tahun ini yakni Rp14.800-an per USD.
Mengutip Reuters pada perdagangan Jumat 31 Agustus 2018, Rupiah kini berada di level Rp14.839 per USD. Sedangkan menurut Bloomberg dolar index Rupiah di level Rp14.710 per USD. Sementara itu, dalam kurs Jisdor Bank Indoensia (BI), Rupiah berada di level Rp14.711 per USD.
(Rani Hardjanti)