Fed Rate Naik, Sri Mulyani: Perekonomian RI Cukup Fleksibel

Yohana Artha Uly, Jurnalis
Kamis 27 September 2018 14:07 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto: Yohana/Okezone
Share :

JAKARTA - Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed kembali menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) ke kisaran 2%-2,25%. Kenaikan ini menjadi yang ketiga di tahun 2018, yang sebelumnya diprediksi sampai 4 kali hingga akhir tahun.

Pasca The Fed menaikkan suku bunga pada Rabu (26/9/2018) waktu setempat, nilai tukar Rupiah mengalami penguatan hari ini. Melansir Bloomberg Dollar Index, Kamis (27/9/2018) pukul 12.56 WIB, Rupiah pada perdagangan spot exchange berada di level Rp14.899 per USD, membaik dari level Rp14.900 per USD.

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, kondisi perekonomian Indonesia menunjukkan cukup fleksibel dan memiliki daya tahan untuk menghadapi perubahan yang terjadi di global. Terlebih pasca kebijakan pengetatan moneter oleh AS.

"Perekonomian kita cukup fleksibel dan lentur juga cukup memiliki daya tahan untuk mengabsorb perubahan itu tanpa harus menyebabkan seluruh kegiatan ekonomi mengalami perubahan drastis," ujarnya di Hotel Rafles, Jakarta, Kamis (27/9/2018).

Baca Juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Sri Mulyani: Dampaknya Besar ke Indonesia

Bendahara Negara tersebut menjelaskan, kebijakan The Fed memang sudah diprediksi pelaki pasar sejak awal tahun, sehingga sudah diantisipasi. Selain itu, kondisi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang sehat ditandai dengan surplus sebesar Rp11,6 triliun per 31 Agustus 2018, memberikan sinyal positif bagi pelaku pasar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya