NUSA DUA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memprediksi neraca perdagangan Indonesia pada bulan September masih akan mengalami defisit.
Dia menyatakan, di bulan September laju impor masih akan lebih tinggi ketimbang laju ekspor.
Baca Juga: Indonesia Satu-satunya Negara yang Masih Mengalami Defisit Berjalan
"Kelihatannya impornya masih terus (tumbuh), tapi ya seberapa jauh saya belum bisa bilang.
Pertumbuhan impor masih tinggi, sedangkan ekspornya tetap lebih lambat," katanya di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).
Oleh sebab itu, pada bulan September kinerja neraca perdagangan dikatakan masih akan mengalami defisit seperti bulan-bulan sebelumnya.
"Masih (defisit). Terutama dari impor migas," ungkapnya.
Baca Juga: Kurangi Defisit, Mendag Dorong Ekspor Batubara hingga Kelapa Sawit
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan neraca perdagangan pada Agustus 2018 mengalami defisit sebesar USD1,02 miliar. Angka ini membaik dari kondisi defisit di bulan Juli 2018 sebesar USD2,01 miliar.
Adapun posisi ekspor Indonesia pada Agustus 2018 sebesar USD15,82 miliar, angka tersebut turun 2,90% dari realisasi di Juli 2018 USD16,24 miliar. Sementara dari sisi impor, pada Agustus 2018 tercatat sebesar USD16,84 miliar turun 7,97% dari posisi Juli 2018 sebesar USD18,30 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)