DPMPTSP Provinsi DKI Gelar Jakarta Business&Investment Forum 2018

Feby Novalius, Jurnalis
Selasa 23 Oktober 2018 20:14 WIB
Jakarta Business&Investment Forum 2018 (Foto: Dok. DPMPTSP DKI Jakarta)
Share :

JAKARTA - Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi DKI Jakarta berupaya untuk menangkap berbagai peluang investasi dan mengentaskan berbagai hambatan investasi yang pernah terjadi sebelumnya dengan mengumpulkan para pengusaha, para investor (Private Equity, Venture capital, Angel investment, Impact Investment Network, dll), asosiasi badan usaha dan para pemangku kepentingan (incubator bisnis, universitas, dll) ke dalam sebuah forum diskusi bertajuk, “Jakarta Business and Investment Forum 2018” bertempat di Grand Ballroom Westin Hotel, Selasa (23/10/2018).

Jakarta Business and Investment Forum 2018, bertujuan untuk mensosialisasikan visi dan agenda investasi pemerintah provinsi DKI Jakarta menuju “Maju Kotanya, Bahagia Warganya,” dan menggalang kemitraan strategis berbagai stakeholder dengan total hingga 200 undangan.

Baca Juga: Investasi Jaman Now, Cek Daftar Situs P2P Lending Asal Indonesia

“Dalam kesempatan ini pula kami memaparkan cara kerja Jakarta Investment Center (JIC) yang akan memberikan kemudahan usaha dan realisasi investasi di Jakarta dengan menjadi mitra strategis para stakeholders dan menjadi pusat informasi terpadu bagi para investor dalam melakukan riset pengembangan potensi investasi/ komoditas unggulan di wilayah Jakarta,” ujar Kepala DPMPTSP Provinsi DKI Jakarta, Edy Junaedi dalam keterangannya. Press Release Jakarta Business & Investment Forum 2018.

Pada kesempatan yang sama, Edy mengungkapkan bahwa nilai investasi yang dihasilkan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) jumlahnya dapat melebihi realisasi investasi yang didapatkan dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Penanaman Modal Asing (PMA) yang selama ini dicatatkan dalam sistem BKPM Republik Indonesia. Oleh sebab itu dirinya menilai perlunya sebuah formula penghitungan realisasi investasi di mana sektor UMKM turut dilibatkan dalam penghitungannya.

“Di tahun 2017 lalu kami menghitung total investasi UMKM yang ada di Jakarta nilainya melebihi investasi yang dihasilkan oleh PMA dan PMDN. Kalau tahun lalu BKPM mencatat investasi di Jakarta sebesar Rp108,6 Triliun, sementara kami mencatat angka investasi UMKM berkisar mencapai Rp200 triliun. dan ini yang sedang kami dorong agar ada formulasi baru dalam menghitung investasi yang dicatat oleh BKPM dengan melibatkan sektor UMKM, agar data BKPM tersebut dapat benar-benar menggambarkan geliat perekonomian di Jakarta” ujar Edy.

Lebih lanjut dirinya menyebutkan, selama periode Januari sampai 19 Oktober 2018 jumlah izin UMKM yang diterbitkan mencapai 17.537 yang terdiri dari 11.726 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) Mikro dan SIUP Kecil; 310 Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SP-PIRT); 461 Surat Keterangan Usaha (SKU) dan 5.040 Izin Usaha Mikro dan Kecil (IUMK). Dari 5.040 IUMK tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 9.899 dengan nilai investasi sebesar Rp114,98 miliar. Berdasarkan data tersebut, pihaknya optimis pertumbuhan ekonomi Jakarta akan tumbuh di atas 7%.

Baca Juga: Ingin Berinvestasi Apartemen? Perhatikan 5 Hal Ini

“Saya hanya ingin menyampaikan bahwa Pemprov DKI Jakarta di bawah kepemimpinan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Bapak Anies Rasyid Baswedan berkomitmen untuk menjadikan Jakarta sebagai pusat investasi terkemuka dunia paling tidak di kawasan Asia. Melalui acara ini kita ingin mengelaborasi antara pemerintah dan pelaku usaha untuk dapat mewujudkan formulasi agar UMKM yang sudah ada benar-benar dilihat, dicatat dan dikelola sebagai kekuatan ekonomi Jakarta,” pungkas Edy.

Edy melanjutkan, investasi menjadi langkah awal dalam kegiatan ekonomi yang sangat berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pasalnya, semakin banyak investasi yang masuk atau terealisasi maka dapat tercipta lapangan pekerjaan yang berdampak langsung bagi perekonomian seperti pengentasan kemiskinan, meminimalisir dampak pengangguran, serta meningkatkan daya beli masyarakat.

“Berbicara mengenai investasi, kini terdapat model investasi yang berkembang dan disebut Impact Investing. Model investasi ini tidak hanya mengharapkan perolehan hasil atau keuntungan yang tinggi, tetapi juga dapat memberikan dampak sosial yang berkesinambungan dan pembangunan yang berkelanjutan. Dibandingkan dengan investasi konvensional, Impact Investing dapat lebih berpengaruh dalam jangka panjang untuk keberadaan kehidupan di muka bumi karena jika kita berinvestasi sosial, kita tidak hanya berpikir mengenai risiko yang kita hadapi dan keuntungan yang bisa kita dapatkan dari investasi yang kita lakukan, tetapi kita akan berpikir jauh tentang pengaruh dari investasi tersebut dalam jangka panjang yang tidak selalu dapat dinilai dengan uang,” jelas Edy.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya