JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani hari ini menghadiri acara satu dasawarsa Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk, dan launching sukuk tabungan seri ST-002 di Aula Dhanapala, Kementerian Keuangan, Jakarta.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, ada dua elemen penting yang ada di bank-bank syariah. Pertama dari sisi keadilan, di mana instrumen-instrumen berbasis syariah mampu menjawab. Artinya kesenjangan tidak boleh meningkat saat ekonomi berkembang.
Baca Juga: Investasi Sukuk Bisa Jadi Modal Pengembangan Mandiri Pesantren
"Kedua karakteristik, dalam pembagian uang lebih adil dari sisi keuangan. Dan kedua segmen itu yang memberikan prospek dan dikelola," kata Sri Mulyani di lokasi, Kamis (1/11/2018).
Dia menjelaskan, Kemenkeu telah menginisiasi penerbitan SBSN dan bisa sampai satu dasawarsa sukuk negara tersebut.
Baca Juga: Kemenkeu Kantongi Rp4,81 Triliun dari Lelang Sukuk
"Kita menginisiasi dengan penerbitan SBSN, di mana capainya selama ini, sudah kita lihat pada tayangan tadi," jelasnya.
Namun, lanjut dia, kelemahan pada bank-bank syariah ini, sedikitnya investor yang masuk di bank syariah tersebut. "Sedangkan di bank konvensional sangat banyak investor yang masuk," ungkapnya.
Pada acara tersebut, terlihat hadir Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, Wakil Ketua OJK Nurhaida dan pejabat pemerintahan terkait.
(Feb)
(Rani Hardjanti)