Wall Street Melesat Ditopang Berakhirnya Perang Dagang AS-China

Feby Novalius, Jurnalis
Jum'at 02 November 2018 21:56 WIB
Foto: Wall Street (Reuters)
Share :

NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street naik selama tiga hari berturut-turut. Hal ini disebabkan, Presiden Donald Trump mengatakan pembicaraan perdagangan dengan China berjalan dengan baik, tentu itu menghidupkan kembali harapan bahwa kedua negara dapat menyelesaikan sengketa perdagangannya.

Melansir Reuters, Jumat (2/11/2018), Wall Street juga menguat karena saham Apple Inc (AAPL.O) turun sekitar 7,0%, mendorong kapitalisasi pasarnya di bawah USD1 triliun.

Baca Juga: Wall Street Menguat, 3 Indeks Utama Naik 1%

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 264,98 poin atau 1,06% menjadi 25.380,74, S&P 500 naik 28,63 poin atau 1,06% menjadi 2,740.37 dan Nasdaq Composite menambahkan 128,16 poin atau 1,75% menjadi 7.434,06.

Saham berjangka AS jatuh pada Kamis malam. S&P 500 e-mini futures turun 0,4% dalam perdagangan untuk sesi semalam. Selama sesi reguler, indeks teknologi naik 1,2% terus pulih dari aksi jual baru-baru ini.

Sebelumnya, Trump mengatakan dia berencana untuk bertemu dengan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping pada KTT G-20 di Argentina pada akhir bulan ini.

Baca Juga: Tutup Oktober, Wall Street Naik Ditopang Positifnya Data Ekonomi

"Mungkin akan ada harapan bahwa kesepakatan perdagangan dengan China akan benar-benar datang," kata Kepala Strategi Investasi dan Manajer Portofolio Senior SlateStone Wealth LLC Robert Pavlik.

"Di luar itu, investor merasa sedikit lebih nyaman setelah kenaikan minggu ini," tambahnya.

Meskipun berakhir lebih tinggi pada hari Rabu, S&P 500 menutup bulan terburuknya dalam tujuh tahun, menyusul kekhawatiran meluasnya perselisihan perdagangan global, meningkatnya biaya pinjaman, dan bahwa pertumbuhan pendapatan AS dapat melambat lebih dari perkiraan pada 2019.

Indeks S & P material naik 3,0% dengan DowDuPont Inc (DWDP.N) melonjak 8,1% setelah melaporkan hasil yang kuat dan rencana untuk pembelian kembali saham senilai USD3 miliar.

(Feb)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya