NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street dibuka lebih tinggi pada perdagangan Rabu waktu setempat. Hal tersebut setelah pemilihan tengah semester menyerahkan Demokrat DPR dan melihat Partai Republik memperkuat kontrol terhadap Senat dalam hasil yang sangat diharapkan.
Melansir Reuters, Rabu (7/11/2018), setelah reaksi pasar awal diredam secara global, futures untuk tiga indeks utama Wall Street bertenaga lebih tinggi bersama dengan saham global, sementara jatuhnya dolar memudarkan harapan stimulus fiskal lebih lanjut.
Indeks Dow Jones naik 165 poin atau 0,64%, S&P 500 naik 20,75 poin atau 0,75% dan Nasdaq 100 naik 70 poin, atau 1%.
Baca Juga: Wall Street Menguat, Investor Nantikan Hasil Pemilu Paruh Waktu
Partai Demokrat akan menghambat agenda pro-bisnis Presiden Donald Trump, tetapi hanya sedikit kekhawatiran tentang pembalikan dalam pemotongan pajak perusahaan yang sudah diberlakukan dan langkah-langkah deregulasi yang telah memainkan peran besar dalam reli pasar AS sejak pemilu 2016.
Hasil untuk Partai Republik tidak lebih buruk daripada ditakuti dan menunjuk kemacetan politik yang sebagian besar diharapkan oleh investor, membuat mereka bebas untuk membeli kembali ke pasar yang memiliki bulan terburuk dalam tujuh tahun pada bulan Oktober.
"Banyak yang menahan pasar adalah ketakutan akan apa yang mungkin terjadi, dan fakta bahwa itu sudah berakhir sekarang akan menghilangkan banyak," kata Kepala Investasi Commonwealth Financial Brad McMillan.
Baca Juga: Wall Street Melemah Jelang Pertemuan Diplomatik AS dengan China
Adapun saham teknologi bergerak menguat dan saham internet seperti Apple Inc dan Amazon.com naik lebih dari 1% dalam perdagangan premarket.
Setelah aksi jual yang curam pada bulan Oktober, S&P 500 tetap turun lebih dari 5% dari rekor tertinggi, dengan banyak investor khawatir pasar bisa jatuh lebih jauh karena inflasi dan Federal Reserve menaikkan suku bunga.
The Fed memulai pertemuan kebijakan moneter dua hari pada hari Rabu, di mana diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tidak berubah, tetapi kenaikan suku bunga pada bulan Desember sebagian besar dihargakan.
(Feb)
(Rani Hardjanti)