BI Naikkan Suku Bunga Acuan 0,25% Jadi 6%

Giri Hartomo, Jurnalis
Kamis 15 November 2018 14:33 WIB
Foto: Giri Hartomo
Share :

JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan Bank Indonesia (BI) pada 14-15 November 2018 memutuskan untuk menaikan suku bunga acuan atau BI 7-Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,00%.

Adapun suku bunga Deposito (Deposit Facility/DF) naik 25 basis poin (0,25%) menjadi level 5,25%. Sementara Lending Facility (LF) juga mengalami kenaikan sebesar 25 basis poin (0,25%) menjadi 6,75%. Ketetapan ini berlaku secara efektif sejak 15 November 2018.

"Dengan mempertimbangkan ekonomi global, Rapat Dewan Gubernur pada 14-15 November 2018 untuk menaikan 0,25% BI 7-Day Reverse Repo Rate menjadi 6,00%," ujar Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, Kamis (15/11/2018).

 Baca Juga: Kadin: Pengusaha Sudah Antisipasi Kenaikan Suku Bunga Acuan BI

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Economic Action Indonesia (pengamat ekonomi) Ronny P Sasmita mengatakan, dalam RDG nanti dirinya memperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,75%. Hal tesebut dikarenakan The Fed juga masih menunda kenaikan Fed Fund Rate lanjutan.

"Saya kira BI masih akan mempertahan suku bunga, mengingat The Fed juga masih menunda kenaikan FFR lanjutan," ucapnya.

 Baca Juga: BI Diprediksi Tahan Suku Bunga Acuan 5,75%

Selain itu lanjut Ronny, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat juga sudah mulai kembali menguat. Ditambah lagi, harga minyak dunia masih tertahan di bawah USD85 per barel.

"Rupiah sudah mulai kembali ke bawah 15ribu, harga minyak dunia masih tertahan di bawah 85 USD per barel, karena faktor Iran. Sehingga diperkirakan CAD bisa terkurangi, dan ancaman terhadap rupiah makin berkurang," jelasnya.

Selain itu menurutnya, saat ini daya tarik investasi ke Indonesia juga mulai membaik kembali. Hal tersebut terlihat dari mulai signifikannya Capital inflow (modal asing yang masuk).

"Daya tarik investasi domestik makin membaik. Sudah ada capital inflow yang cukup signifikan," jelasnya.

Dengan melihat semua indikator tersebut, oleh karena itu BI akan kembali mempertahankan suku bunga acuannya pada bulan ini. Disaat yang sama, dirinya meyakini jika BI masih akan. Memantau perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dengan China.

"Jadi dengan kondisi itu, BI nampaknya akan menahan suku bunga dulu, sampai ada perkembangan lanjutan the Fed. Termasuk BI akan terus memantau perkembangan negosiasi AS dan China soal perang dagang," tegasnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya