CHICAGO - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange terus meningkat pada perdagangan Senin, karena daya tarik safe haven tumbuh di tengah ketidakpastian geopolitik dan perdagangan.
Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik USD2,3 atau 0,19% menjadi menetap di USD1.225,3 per ounce, membukukan kenaikan empat hari berturut-turut.
Melansir Xinhua, Selasa (20/11/2018), ketidakpastian seputar rencana keluar Inggris dari Uni Eropa dan hubungan perdagangan Tiongkok-AS didukung emas, dipandang sebagai aset safe-haven, kata analis.
Baca Juga: Harga Emas Antam Tetap Dijual Rp665.000/Gram
Indeks dolar AS, indeks greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,27% menjadi 96,18.
Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar turun, emas berjangka akan naik karena emas, diukur dengan dolar, menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.
Baca Juga: Harga Emas Berjangka Naik di Tengah Gejolak Geopolitik
Analis mencatat bahwa kejatuhan ekuitas juga memberikan dukungan untuk emas berjangka, karena Dow Jones Industrial Average turun 449,96 poin atau 1,77%. S&P 500 dan Nasdaq mengikuti penurunan tajam Dow.
Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 2,1 sen atau 0,15% menjadi ditutup pada USD14,403 per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik USD11,00 atau 1,3% menjadi menetap di USD857,60 dolar AS per ounce.
(Feby Novalius)