NEW YORK - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street melemah karena saham energi turun akibat jatuhnya harga minyak. Hal ini tentu memicu kekhawatiran tentang ekonomi pertumbuhan.
Melansir Reuters, Rabu (21/11/2018), indeks Downes Industrial Average turun 551,8 poin atau 2,21% menjadi 24.465,64, S&P 500 kehilangan 48,84 poin atau 1,82% menjadi 2.641,89 dan Nasdaq Komposit turun 119,65 poin atau 1,7% menjadi 6.908,82.
Baca Juga: Wall Street Tergelincir Imbas Anjloknya Saham Apple hingga 3%
Nasdaq ditutup pada level terendah dalam tujuh bulan, sementara S&P 500 dan Dow berakhir pada titik terendah sejak akhir Oktober, sehari setelah Apple dan saham perusahaan internet dan teknologi lainnya jatuh.
Saham Apple turun lagi 4,8% ke level terendah sejak awal Mei, karena kekhawatiran melambatnya permintaan untuk iPhone.
Saham Target Corp merosot 10,5% setelah laba kuartal ketiga. Investasi perusahaan dalam bisnis online, upah yang lebih tinggi dan pemotongan harga berdampak buruk.
Baca Juga: Wall Street Ditutup Bervariasi, Indeks Nasdaq Tergelincir
Peringatan dari pengecer ditambahkan ke hati-hati bagi investor, sudah di tepi atas kerugian tajam baru-baru ini di saham teknologi, perlambatan pertumbuhan global, memuncaknya pendapatan perusahaan dan naiknya suku bunga.
“Ini adalah pasar yang disesuaikan untuk awal 2019 yang terlihat berbeda dari bulan ke bulan di 2018, karena ada kekhawatiran yang meningkat atas pertumbuhan global. Pertumbuhan AS tidak melemah secara dramatis tetapi melambat, ”kata Kepala Strategi Pasar Prudential Financial Quincy Krosby.
(Feby Novalius)