JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar rapat terbatas mengenai pertumbuhan ekonomi dan investasi, di Istana Bogor hari ini.
Presiden meminta adanya evaluasi berkala terhadap kebijakan terkait investasi agar dapat berjalan secara efektif dan lebih menarik dibandingkan dengan negara lain.
“Kita telah dan akan terus melakukan perbaikan-perbaikan di bidang investasi sehingga Indonesia lebih kompetitif dan agar makin kompetitif saya minta agar kebijakan-kebijakan terkait dengan investasi, intensif perpajakan perlu kita evaluasi berkala sehingga lebih menarik dibandingkan dengan negara lain dan betul-betul bisa berjalan efektif di dalam pelaksanaannya,” ujarnya di Istana Bogor, Selasa (21/11/2018).
Baca Juga: Sederet Upaya Pemerintah Tingkatkan Investasi Sektor Industri
Presiden juga mengungkapkan bahwa neraca perdagangan memerlukan perbaikan yaitu dengan investasi dan ekspor.“Seperti yang sudah kita bahasa, kunci pertumbuhan ekonomi adalah investasi dan ekspor,” tuturnya.
“Kita tahu CAD, neraca perdagangan kita memerlukan ini, memerlukan perbaikan dan dengan investasi dan ekspor inilah kita dengan perbaikan itu,” tambahnya.
Presiden juga mengharuskan untuk memastikan investasi sektor-sektor industri mendapatkan insentif agar mampu merevitalisasi industri dan menumbuhkan industri yang memanfaatkan sumber daya ekonomi lokal.
“Kita juga harus memastikan bahwa investasi yang mendapatkan insentif adalah sektor-sektor yang betul memperkuat industri kita, betul-betul memperkuat ekonomi nasional kita, bisa mendorong transformasi ekonomi kita, hilirisasi dari bahan mentah ke industri pengolahan, dan memperkuat industri yang berorientasi ekspor, bisa memberikan nilai tambah, sehingga kita bisa merevitalisasi industri dan dapat mengurangi impor bahan baku serta menumbuhkan industri yang memanfaatkan sumber daya ekonomi lokal yang kita miliki,” paparnya.
Baca Juga: 10 Negara Terbaik untuk Investasi, Indonesia Nomor Berapa?
Presiden juga meminta kebijakan investasi didesain tak hanya untuk penciptaan lapangan kerja baru dan penurunan angka pengangguran, namun juga untuk memperkuat para pelaku ekonomi domestik.
“Selain itu saya minta kebijakan investasi betul-betul didesain dengan target kepentingan nasional kita, bukan hanya pada penciptaan lapangan kerja baru dan menurunkan angka pengangguran tetapi juga bisa memperkuat pelaku ekonomi domestik, khususnya usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah dengan memanfaatkan transfer alih teknologi yang ada, serta mendorong kemitraan usaha besar dengan usaha menengah, usaha kecil, dan usaha mikro,” pungkasnya.
(Feby Novalius)